Tingkat Partisipasi Petani Dan Dampak Program Swasembada Pangan Terhadap Pendapatan Dan Produktivitas Usahatani Jagung (Studi Kasus Pada Program Upsus Pajale Di Desa Sumengko, Kecamatan Wringinanom
Daftar Isi:
- Upaya dilakukan pemerintah untuk mengurangi impor komoditas jagung melalui program pengembangan swasembada pangan (Upaya Khusus Pengembangan Padi, Jagung dan Kedelai (UPSUS PAJALE). Kegiatandalam program tersebut meliputi perbaikan manajerial usahatani berskala ekonomi dan adopsi teknologi yang telah direkomendasikan. Serangkaian kegiatan diataranya adalah perbaikan sarana dan prasarana dibidang pertanian meliputi perbaikan jaringan irigrasi pertanian untuk menunjang kebutuhan air, penyediaan alat dan mesin pertanian untuk menunjang kegiatan budidaya jagung. Selain perbaikan sarana dan prasaran di dalam program tersebut memberikan sejumlah bantuan diantaranya adalah bantuan kebutuhan benih bersertifikat dan bantuan pupuk yang digunakan untuk kegiatan budidaya. Pengaturan kalendermusimtanam, pelaksanaan gerakan penerapan pengelolahan tanam sampai pada tahap terakhir yaitu panen. Pentingnya partisipasi petani pada pelaksanaan program ini dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Adapun tujuan dari dilakukanya penelitian ini yaitu menganalisis partisipasi petani pada tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasidan monitoring dalam program, menganalisis partisipasi petani terhadap penggunaan inovasiteknologi untuk kegiatan dan menganalisis dampak program UPSUS PAJALE terhadap pendapatan dan produktivitas usahatani di DesaSumengko, KecamatanWringinanom. Hasil dari penelitian ini meliputi:Pelaksanaan program UPSUS PAJALE di Gapoktan Sumengko, KecamatanWringinanom, Kabupaten Gresik berjalan baik dalam kategorisedang. Hal ini dapat diketahui dari tingkat partisipasi petani dari semua tahapan mencapai kategori sedang. Kegiatan yang dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi diikuti oleh sebagian petani tanpa adanya partisipasi yang tinggihalinidapatdibuktikandarisikappetani yang sering tidak mengikuti kegiatan program dan rendahnya keaktifan/antusias petani pelaksana dalam kegiatan pengambilan keputusan kegiatan penyuluhan. Tingkat pengetahuan petani berpengaruh terhadap pola piker petani dalam menerima dan menerapkan inovasi. Penerapan adopsi inovasi teknologi program UPSUS PAJALE dalam kategori sedang. Sebagian besar petani tidak menerapkan teknologi inovasi dalam pendampingan program UPSUS PAJALE. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya meliputi inovasi teknologi tersebut sulit diserap sebagian petani pelaksana karena petani beranggapan inovasi dalam program memiliki keuntungan relative rendah untuk diterapkan pada kegiatan usahatani jagung dan inovasi tersebut tidak sesuai dengan pengalaman serta kebutuhan usahatani karena terlalu rumit untuk diterapkan dan dampak program UPSUS PAJALE terhadap tingkat pendapatan dan produktivitas sebelum dan setelah adanya program.