Peran Buruh Wanita Terhadap Kesejahteraan Keluarga Di Agrowisata Petik Stroberi Dusun Pandan Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Main Author: | MayangTrisdianawati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131726/1/COVER_PERAN_BURUH_WANITA_TERHADAP_KESEJAHTERAAN_KELUARGA_DI_AGROWISATA_PETIK_STROBERI_DUSUN_PANDA.pdf http://repository.ub.ac.id/131726/2/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/131726/3/Awal_Bab.pdf http://repository.ub.ac.id/131726/4/Jurnal_Publikasi_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/131726/ |
Daftar Isi:
- Agrowisata adalah salah satu wisata yang menawarkan jasa untuk menghilangkan penat bagi penikmatnya. Selain menghilangkan rasa jenuh karena aktivitas sehari-hari, agrowisata juga menawarkan suatu kegiatan kembali ke alam yang menarik perhatian masyarakat. Salah satu agrowisata stroberi yang terkenal di Batu adalah agrowisata petik stroberi milik masyarakat yang terletak di Dusun Pandan, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji. Memasuki era globalisasi dan semakin meningkatnya kesadaran dan pemerataan kesempatan berusaha, kaum wanita yang bekerja menjadi semakin banyak. Di Dusun Pandan, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Batu ini juga banyak kaum wanita yang bekerja untuk menambah pendapatan keluarga. Sebagian dari mereka bekerja sebagai buruh tani di kebun-kebun tempat agrowisata petik stroberi. Mereka bekerja mulai pagi sampai siang hari sebagai buruh tani. Bekerjanya kaum wanita ini membuat mereka mempunyai peran ganda, sebagai ibu rumah tangga dan juga sebagai tulang punggung keluarga yang kedua setelah suaminya. Partisipasi wanita dalam bekerja akan memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan keluarga, terutama dalam masalah ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan yang menyebabkan wanita bekerja, peran yang dijalankan oleh wanita dalam sektor publik dan domestik, mengetahui kontribusi pendapatan buruh wanita terhadap pendapatan keluarganya serta mengetahui kesejahteraan rumah tangga keluarga buruh wanita. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Teknik penentuan sampel adalah dengan sensus, dengan 9 responden buruh wanita, 3 responden buruh pria dan pemilik agrowisata. Alat analisis yang digunakan analisis Harvard, penghitungan kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan keluarga dan skala likert berdasarkan indikator dari BKKBN. Analisis harvard digunakan untuk melihat peran wanita dalam sektor publik dan domestik. Ada 4 aspek dalam analisis harvard yaitu aspek aktivitas, kontrol, akses dan manfaat. Perhitungan kontribusi pendapatan digunakan untuk mengetahui kontribusi pendapatan wanita dalam keluarganya dan analisis kesejahteraan sesuai dengan BKKBN dengan menggunakan skala pengukuran likert digunakan untuk melihat kesejahteraan keluarga buruh wanita. Hasil dari penelitian adalah 1) Alasan wanita bekerja sebagai buruh tani adalah untuk menambah pendapatan keluarga agar bisa memenuhi segala macam kebutuhan. 2)Pada sektor publik diketahui bahwa wanita dominan pada aspek aktivitas dengan persentase 69,44 dan pada aspek manfaat dengan persentase 75. Pria lebih dominan pada aspek kontrol dengan persentase sebesar 54,17 dan pada aspek akses dengan persentase sebesar 62,5. Pada sektor domestik diketahui bahwa pada aspek aktivitas wanita dominan dengan persentase 55,56 dan pada aspek kontrol dengan persentase 50 serta pada aspek akses wanita juga masih mendominasi dengan persentase 48,15. Pada aspek manfaat, manfaat yang dirasakan bersama suami dan istri dominan dengan persentase 85,2. 3) Kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan keluarga juga patut diperhitungkan dengan persentase 43,3 dan kontribusi pria sebesar 56,7. 4) Kesejahteraan rumah tangga buruh wanita bisa dilihat dari 21 indikator yang terdiri dari 5 tahapan yaitu keluarga prasejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III dan keluarga sejahtera III+. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa tiga responden termasuk dalam keluarga sejahtera III+ (KS III+) dan sebanyak enam responden berada pada tahapan keluarga sejahtera III (KS III). Saran untuk pemerintah setempat agar buruh wanita dibuatkan suatu wadah untuk bisa saling berkumpul dengan sesama buruh wanita yang lain untuk berbagi pendapat dan juga menambah penegtahuan. Untuk pemilik agrowisata agar dipastikan bahwa tidak ada kesenjangan yang tinggi antara buruh wanita dan buruh laki-laki pada pekerjaan mereka. Perlakuan yang sama antara buruh pria dan wanita, terutama dalam hal gaji kerja.