Evaluasi Ketahanan Penetrasi Dan Porositas Tanah Pada Berbagai Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit
Main Author: | SorayaFelisiaPasaribu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131723/1/SKRIPSI_FULL.pdf http://repository.ub.ac.id/131723/1/Artikel_Publikasi.pdf http://repository.ub.ac.id/131723/ |
Daftar Isi:
- Perkebunan kelapa sawit sering dihadapkan dengan masalah produksi yang tidak stabil, produksi dapat lebih rendah dari angka produksi rata-rata atau bisa lebih tinggi melebihi daya tampung pabrik. Hal tersebut disebabkan oleh ketersediaan air tanah yang tidak menentu yang mungkin berhubungan dengan kepadatan tanah di lapisan bawah. Kondisi tersebut akan menghambat pertumbuhan akar kelapa sawit sehingga serapan air dan hara oleh akar tanaman tidak optimal. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi porositas dan ketahanan penetrasi pada berbagai jenis tanah yang tersebar dalam kebun kelapa sawit dengan umur kelapa sawit yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 hingga April 2016 di wilayah perkebunan PT. Sampoerna Agro, Sumatera Selatan. Strategi pengamatan menggunakan rancangan tersarang (Nested Sampling Design) dengan 4 sumber keragaman (SK) dan tiga kali ulangan. SK1. Jenis tanah yang ada 3 level: (a) Typic Dystrudepts (tekstur berpasir), (b) Typic Kandiudults (tekstur berklei) dan (c) Plinthic Kandiudults/Plinthic Kanhapluduts (tekstur berklei dengan plintit). SK2. Umur tanaman yang berbeda (2 level) yaitu 9 tahun dan 20 tahun. SK 3. Zona pengamatan yang berbeda (4 level): (a) gawangan mati (GM), (b) antar pokok (AP), (c) piringan (Pi) dan (d) jalan setapak (JS). SK 4. Kedalaman tanah yang berbeda (4 level): (a) 0-20 cm, (b) 20-50 cm, (c) 50-100 cm dan (d) 100-150 cm. Total contoh tanah yang dianalisis berjumlah 384 contoh. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa tanah berpasir, berklei dan berklei dengan plintit memiliki porositas tanah yang berbeda, rata-rata masing-masing 52 %, 53,7 % dan 48,8 %. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa tanah berpasir, berklei dan berklei dengan plintit memiliki ketahanan penetrasi tanah yang berbeda, rata-rata masing-masing 1,10 Mpa, 1,53 Mpa dan 1,41 Mpa. Porositas tanah tidak memiliki hubungan dengan kerapatan akar (Lrv dan Drv). Ketahanan penetrasi tanah memiliki hubungan terhadap Lrv (r = -0,867) dan Drv (r = -0,566). Berdasarkan hasil penelitian maka perlu adanya upaya dengan pendekatan penggemburan tanah pada tanah bagian bawah (subsoil) misalnya dengan penanaman tanaman penutup tanah dan kombinasi subsoiling dengan bahan organik yang bukan hanya dilakukan pada lokasi kelapa sawit berumur 9 tahun melainkan juga pada kelapa sawit berumur 20 tahun.