Analisis Status Kesuburan Perairan Dan Kaitannya Dengan Potensi Perikanan Dengan Menggunakan Pendekatan Produktivitas Primer Perairan Di Waduk Gondang Desa Deket Agung Kecamatan Sugio Kabupaten Lamong

Main Author: AlfianiFitrianingrum
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131720/1/SKRIPSI_ALFIANI_FITRIANINGRUM_%28105080101111075%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/131720/1/ARTIKEL_SKRIPSI_ALFIANI_FITRIANINGRUM_%28105080101111075%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/131720/
Daftar Isi:
  • Menurut Krismono (1995) dalam Rahmawaty (2002) luas perairan danau dan waduk di Indonesia mencapai 2,6 juta hektar. Pengelolaan sumberdaya perairan sangat penting untuk dikembangkan karena sebagai sumberdaya hayati pengganti dari lahan daratan yang digenangi. Oleh karena itu kelestarian ekosistem perairan sangat perlu dijaga. Waduk merupakan salah satu contoh perairan tawar buatan yang dibuat dengan cara membendung sungai (Apridayanti, 2008). Waduk mempunyai karakteristik yang berbeda dengan badan air lainnya. Waduk menerima masukan air secara terus menerus dari sungai yang mengalirinya. Pendekatan TSI (Trophic State Indeks) merupakan metode sederhana yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan yang dihubungkan dengan beberapa parameter sehingga memudahkan dalam mengetahui kondisi suatu perairan. Adapun parameter yang digunakan diantaranya kecerahan, total ortofosfat dan klorofil-a. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah klorofil-a dan ikan, kualitas air yang meliputi parameter fisika (suhu dan kecerahan), parameter kimia (pH, DO, CO2 bebas, nitrat dan ortofosfat), dan parameter biologi (identifikasi fitoplankton, kelimpahan fitoplankton) di perairan Waduk Gondang Desa Deket Agung, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk membuat penggambaran (deskripsi) mengenai situasi atau kejadian-kejadian. Dalam metode ini pengambilan data dilakukan tidak hanya terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data, tapi juga meliputi analisis dan pembahasan dari data tersebut. Pengambilan sampel dilakukan di Waduk Gondang Desa Deket Agung, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada 3 stasiun sebanyak 3 kali pengambilan dengan selang waktu 7 hari sekali. Hal ini disesuaikan dengan daur hidup fitoplankton yaitu antara 7-14 hari. Hasil analisa faktor biologi perairan parameter identifikasi fitoplankton terdiri dari 4 Divisi Chlorophyta terdiri dari 31 genus, yaitu Chlorella, Scenedesmus, Tetraedron, Pediastrum, Asterococcus, Genicularia, Ulothrix, Uronema, Granulochloris, Roya, Eramosphaera, Schizochlamys, Actinastrum, Pacycladon, Golenkinopsis, Oocystis, Chlorococcum, Cylendrocystis, Closterium, Triploceras, Planktospaeria, Crucigenia, Closteridium, Dicellula, Groenbladia, Cosmarium, Gloeocystis, Raphidonema, Ankistrodesmus, Mesotaenium, dan Polytoma ; divisi Chrysophyta terdiri dari 14 genus yaitu Navicula, Frustulia, Chrysosphaera, Achanthes, Epithemia, Mastogloia, Cymbella, Ellipsoidon, Chlorobotrys, Tetradriella, Synedra, Cylindrotecha, Nitzchia, dan Surirella : divisi Cyanophyta terdiri dari 7 genus yaitu Gomphosphaeria, Microystis, Anabaena, Merismopedium, Synechococcus, Spirulina, dan Synechococystis ; dan divisi Pyrrophyta terdiri dari 3 genus yaitu Ceratium, Cystodinium, dan Gymnodinium. Hasil pengukuran kelimpahan fitoplankton pada stasiun 1 adalah 2.046.123 ind/l, pada stasiun 2 adalah 2.149.044 ind/l, dan pada stasiun 3 adalah 2.169.631 ind/l. Hasil pengukuran klorofil-a pada stasiun 1 minggu 1 adalah 28,084, minggu 2 adalah 28,56, minggu 3 adalah 10,472, pada stasiun 2 minggu 1 adalah 20,468, minggu 2 adalah 39,984, minggu 3 adalah 17,136, pada stasiun 3 minggu 1 adalah 11,9, minggu 2 adalah 5,712, minggu 3 adalah 22,848. Hasil pengukuran TSI pada stasiun 1 minggu 1 adalah 63,32, minggu 2 adalah 63,5, minggu 3 adalah 53,7, pada stasiun 2 minggu 1 adalah 60,14, minggu 2 adalah 66,8, minggu 3 adalah 58,4, pada stasiun 3 minggu 1 adalah 54,9, minggu 2 adalah 47,6, minggu 3 adalah 61,3. Hasil pengukuran produktivitas primer pada stasiun 1 minggu 1 adalah 6,392, minggu 2 adalah 6,458, minggu 3 adalah 3,502, stasiun 2 minggu 1 adalah 5,270, minggu 2 adalah 7,929, minggu 3 adalah 4,729, stasiun 3 minggu 1 adalah 3,786, minggu 2 adalah 2,420, minggu 3 adalah 5,635. Hasil pengukuran potensi ikan pada stasiun 1 minggu 1 adalah 18,085, minggu 2 adalah 18,582, minggu 3 adalah 4,780, stasiun 2 minggu 1 10,551, minggu 2 15,337, minggu 3 8,352, stasiun 3 minggu 1 5,685, minggu 2 0,967, minggu 3 12,396. Hasil pengukuran suhu berkisar antara 31o-32oC, hasil pengukuran kecerahan berkisar antara 62,5-131cm, hasil pengukuran pH berkisar antara 7,1-7,4, hasil pengukuran DO berkisar antara 4,62-5,96mg/l, hasil pengukuran CO2 berkiar antara 7,11-12,58mg/l, hasil pengukuran nitrat berkisar antara 0,012-0,123mg/l, dan orthophosphat berkisar antara 0,018-0,054mg/l. Berdasarkan hasil analisa dengan beberapa parameter Hasil pengamatan secara keseluruhan menunjukkan bahwa perairan Waduk Gondang termasuk perairan eutrofik, sehingga mampu mendukung kehidupan organisme yang ada didalamnya termasuk fitoplankton. Saran Untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas air di Waduk Gondang yang disebabkan dari aktivitas manusia berupa pembuangan limbah domestik dan industry sebaiknya pemerintah lebih memberikan kebijakan untuk masalah pembuangan limbah keperairan agar sumber daya perairan di sekitar waduk tidak mengalami penurunan yang dapat merugikan masyarakat.