Strategi Pengembangan Agrowisata Dan Analisis Kinerja Agrowisata Dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy Dan Balanced Scorecard (Studi Kasus: Agrowisata Belimbing Desa Moyoketen, Kabupaten Tulungagung)
Main Author: | ShelvyaArmandina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131714/1/STRATEGI_PENGEMBANGAN_AGROWISATA_DAN_ANALISIS_KINERJA_AGROWI.pdf http://repository.ub.ac.id/131714/ |
Daftar Isi:
- Pengembangan agrowisata secara langsung akan meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat akan arti pentingnya pelestarian sumber daya lahan pertanian. Pengembangan agrowisata akan menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan petani di luar nilai kuantitas produksinya. Selain itu, pengembangan agrowisata juga dapat dimanfaatkan untuk melestarikan sumber daya alam, melestarikan kearifan dan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat sekitar agrowisata. Melihat potensi yang ada, maka suatu strategi pengembangan yang tepat diperlukan bagi agrowisata ini untuk dapat bertahan, berkembang, dan bisa meningkatkan pendapatan bagi petani dan masyarakat sekitar agrowisata. Pengembangan agrowisata sesuai dengan kebutuhan serta kepuasan konsumen akan berpengaruh langsung terhadap kelangsungan agrowisata dan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya. Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang memiliki kesuburan lahan dan banyak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Salah satu diantaranya di Desa Moyoketen, di rumah Bapak Mulyono. Di area lahan perkebunan belimbing miliknya didirikan Agrowisata Belimbing, karena tempatnya dikelilingi lahan pohon belimbing yang luas, bernuansa alami, dan berhawa sejuk. Melihat potensi yang ada, maka suatu strategi pengembangan yang tepat diperlukan bagi agrowisata ini untuk dapat bertahan, berkembang, dan bisa meningkatkan pendapatan bagi petani dan masyarakat sekitar agrowisata. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Blue Ocean Strategy dan Balanced Scorecard. Blue Ocean Strategy digunakan untuk menciptakan strategi pengembangan dan Balanced Scorecard digunakan untuk menganalisis kinerja karyawan. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah Agrowisata belimbing Tulungagung masih terjebak dalam samudera merah, hal itu diperkuat dengan kurva strategi yang belum menunjukkan adanya keunikan yang berbeda dengan pesaing. Selain itu dari kurva strategi menunjukkan bahwa strategi perusahaan belum fokus, hal ini ditandai dengan nilai dari kurva yang naik turun. Sedangkan hasil dari analisis kinerja menggunakan balanced scorecard yaitu pada perspektif keuangan peningkatan pendapatan selalu naik dari tahun 2013 hingga 2015 dan terhitung mencapai 50% sedagkan ROE sebesar 27.5%, pada perspektif pelanggan menunjukkan hasil 100.5%, hasil tersebut dapat diartikan bahwa kesesuaian total menunjukkan hasil yang seimbang antara harapan pengunjung dan kinerja agrowisata belimbing. Selanjutnya pada perspektif bisnis internal, dilihat dari jumlah produksi belimbing setiap tahunnya yang terus mengalami peningkatan dari tahun 2013 hingga 2015, dan agrowisata belimbing Tulungagung telah memenuhi Standar Operasional Produksi untuk budidaya belimbing. Pada perspektif dimana dari 9 karyawan telah bekerja selama kurang lebih 2 tahun di agrowisata belimbing tersebut. Lamanya masa kerja karyawan berkorelasi positif dengan kompetensi karyawan. Batasan minimal masa kerja supaya karyawan dikatakan memiliki kompetensi adalah 2 tahun.