Analisis Preferensi Konsumen Beras Berlabel Pasar Tradisional Dan Pasar Modern Di Malang

Main Author: NurulKamilah
Format: Thesis NonPeerReviewed Lainnya Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131713/1/cover.PDF
http://repository.ub.ac.id/131713/2/JURNAL_Nurul_Kamilah.pdf
http://repository.ub.ac.id/131713/2/KOMPRE_FIX_%28Repaired%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/131713/
Daftar Isi:
  • Beras merupakan salah satu produk makanan pokok di dunia. Pernyataan ini terutama berlaku di Benua Asia, tempat beras menjadi makanan pokok bagi mayoritas penduduknya. Selain itu, beras juga merupakan komoditas pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Beras merupakan salah satu komoditas pangan yang mempunyai peranan penting baik dari sisi produsen, konsumen, pemerintah maupun masyarakat dan lingkungan secara umum.. Kebutuhan konsumen akan beras antara konsumen satu dengan lainnya berbeda. Perbedaan kebutuhan beras ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pendapatan, selera konsumen, kualitas beras dan harga beras. Menurut McCluskey dan Loureiro (2003), konsumen semakin berminat pada produk pangan berlabel dengan meningkatnya kesadaran untuk hidup yang lebih sehat, aman, dan lebih ramah lingkungan. Sedangkan menurut Caswell dan Padberg (1992), pangan berlabel hadir sebagai jawaban atas dilema tidak lengkapnya informasi tentang keamanan pangan. Kesadaran ini membuat konsumen siap untuk membayar lebih mahal atas produk-produk berlabel yang memiliki jaminan kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan. Konsumen beras terdiri dari berbagai tingkat pendapatan yang dapat dilihat berdasarkan pekerjaan, pendapatan, dan variabel kelas sosial lainnya. Perbedaan pendapatan yang diterima oleh seseorang menjadi salah satu indikator dalam perbedaan kelas sosial. Perbedaan pendapatan tersebut akan menyebabkan perbedaan pola konsumsi. Berdasarkan hal tersebut maka terdapat perbedaan pereferensi konsumen dalam mengonsumsi beras pada kelas sosial yang berbeda. Maka dari itu perlu diketahuinya preferensi konsumen terhadap beras berlabel yang beredar di pasaran. Penelitian mengenai preferensi konsumen terhadap beras berlabel ini dilakukan pada pasar tradisional dan pasar modern di Malang. Terdapat dua tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) mengetahui karakteristik konsumen dalam mengonsumsi beras berlabel dan (2) mengetahui preferensi konsumen terhadap atribut–atribut beras berlabel. Penelitian dilakukan bulan April-Mei 2016. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk karakteristik konsumen dalam mengonsumsi beras berlabel. Selain itu, digunakan juga analisis konjoin untuk melihat preferensi konsumen terhadap atribut-atribut beras. Hasil dari analisis karakteristik responden adalah sebagian besar konsumen beras berlabel sebagian besar adalah perempuan dengan usia 31-40 th, dengan pendidikan terakhir SMA, mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan tingkat pendapatan responden sebesar > 4 - 6 juta / bulan. Beberapa perbedaan karakteristik responden berdasarkan kelas sosial terkait tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga per bulan. Semakin tinggi kelas sosial, tingkat pendidikan dan rata-rata pendapatan per bulan keluarganya akan semakin tinggi dalam mengonsumsi suatu produk. Sedangkan hasil analisis konjoin menunjukkan peringkat relatif atribut penting dari pembelian beras adalah rasa beras sebesar 39,745 persen, butiran beras sebesar 30,919 persen, warna beras sebesar 20,498 persen, label kemasan beras sebesar 5,02 persen, dan ukuran kemasan beras sebesar 3,818 persen. Rasa beras yang paling disukai konsumen yaitu rasa beras yang tidak lengket dibandingkan dengan rasa yang punel. Butiran beras yang disukai konsumen yaitu butiran pecah dibandingkan dengan butiran utuh. Warna beras yang disukai konsumen yaitu warna beras yang putih keruh dibandingkan yang putih bersih. Label kemasan beras yang disuka konsumen yaitu label kemasan yang hanya mencantumkan merk dibandingkan dengan yang mencantumkan label dan merk. Serta ukuran kemasan yang disukai konsumen yaitu ukuran kemasan 5 kg dibandingkan dengan ukuran kemasan 10 kg dan 25 kg.