Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Kopi Organik Baliem Blue Coffee Di Koperasi Serba Usaha Baliem Arabica, Kota Yogyakarta

Main Author: IrianiBaranggon, Sabina
Format: Thesis NonPeerReviewed Lainnya
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131703/1/Skripsi.PDF
http://repository.ub.ac.id/131703/
Daftar Isi:
  • Produk-produk pertanian yang dibudidayakan secara organik saat ini telah banyak diminati masyarakat seiring dengan bertambahnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Salah satu bentuk gaya hidup sehat adalah gaya hidup organik dengan gaya hidup yang mengonsumsi produk-produk organik. Meningkatnya kesadaran masyakakat untuk kembali ke alam atau dikenal dengan istilah back to nature dan hidup sehat berdampak pada meningkatnya permintaan kopi organik di Kota Yogyakarta. Koperasi Serba Usaha Baliem Arabica merupakan salah satu distributor kopi organik Baliem Blue Coffee yang berada di Kota Yogyakarta. Peningkatan kopi organik Baliem Blue Coffee di Yogyakarta meningkat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah bertambahnya jumlah penduduk, bertambahnya pendapatan, dan tingkat pendidikan masyarakat di Kota Yogyakarta. Upaya memenuhi permintaan masyarakat terhadap produk kopi organik yang masih terdapat beberapa permasalahan, menyebabkan kebutuhan kopi organik di Kota Yogyakarta belum dapat dipenuhi secara baik. Beberapa permasalahan penelitian ini adalah: (1) ketersediaan informasi tentang produk kopi organik masih belum jelas, (2) harga produk yang lebih mahal dibandingkan dengan kopi organik merek lainnya mengakibatkan konsumen kopi organik masih didominasi oleh kalangan tertentu saja, yaitu kalangan menengah ke atas, (3) pemasaran produk kopi organik yang masih terbatas, yaitu hanya dijual di tempat tertentu seperti di KSU Baliem Arabica. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui karakteristik konsumen kopi organik Baliem Blue Coffee di Kota Yogyakarta, (2) untuk mengetahui faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap kopi organik Baliem Blue Coffee di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di Koperasi Serba Usaha Baliem Arabica pada bulan Mei hingga Juni 2016. Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen di Kota Yogyakarta yang membeli produk kopi organik Baliem Blue Coffee. Sampel pada penelitian ini diambil sebanyak 40 responden dengan menggunakan metode accidental sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dianalisis dengan statistik deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah konsumen kopi organik Baliem Blue Coffee di Kota Yogyakarta mempunyai karakteristik berdasarkan demografi yaitu berjenis kelamin laki-laki, berusia antara 25 hingga 40 tahun, mempunyai pekerjaan secara informal yaitu mahasiswa, ibu rumah dan wiraswasta, mempunyai jumlah anggota keluarga sebanyak 4 hingga 6 orang dan pendidikan terakhir S1 dengan mayoritas konsumen berpendapatan antara Rp.2.500.000 hingga Rp.5.000.000 selama sebulan. Sedangkan karakteristik berdasarkan perilaku konsumen, mayoritas responden telah mengonsumsi kopi organik Baliem Blue Coffee lebih dari 12 bulan, dengan frekuensi pembelian 1 hingga 2 kali dalam sebulan dan mayoritas mendapatkan informasi dari media online serta mempunyai tujuan konsumsi yaitu pola hidup sehat. Berdasarkan analisis regresi dan pengujian beberapa asumsi, didapatkan bahwa model persamaan yang digunakan terbebas dari adanya heteroskedastisitas, autokorelasi, dan multikolinearitas. Hasil analisis uji-F didapatkan bahwa kedua model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini signifikan pada tingkat kepercayaan 95%, variabel yang berpengaruh nyata terhadap permintaan kopi organik Baliem Blue Coffee adalah harga kopi organik Baliem Blue Coffee, pendapatan keluarga, lamanya pendidikan formal, jumlah konsumen potensial, dummy ketersedian informasi, dan dummy tujuan konsumsi dan variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan kopi organik Baliem Blue Coffee adalah variabel harga kopi organik merek lain dan dummy pekerjaan. Saran dalam penelitian ini adalah (1) pihak Koperasi Serba Usaha Baliem Arabica diharapkan melakukan promosi dengan memberi potongan harga pada waktu tertentu, memperluas daerah pemasaran, membuat produk yang lebih inovatif dan beragam, dan juga perlu memperhatikan karakteristik konsumen sehingga dapat mengembangkan strategi penjualan, loyalitas konsumen serta dapat menentukan segmentasi pasar yang jelas. Saran bagi pihak pemasaran sebaiknya memperluas promosi bukan hanya melalui media online, tetapi bisa diperluas melalui media cetak dan juga bagi pihak produksi, diharapkan menjaga kualitas produk sehingga produknya terjual dengan optimal. Selain itu, melakukan sosialisasi pada pameranpameran, seperti memberikan informasi tentang manfaat mengonsumsi kopi organik. (2) Pemerintah Kota Jayawijaya dan pemerinta Kota Yogyakarta harus turut berperan bekerja sama untuk mensosialisasikan pentingnya mengonsumsi produk kopi organik. Selain itu, diharapkan kepada pemerintah Kota Jayawijaya diharapkan mampu memberi sosialisasi, bantuan terhadap petani kopi di Lembah Baliem, Jayawijaya untuk memperluas dan mengambil peluang usaha agribisnis secara organik. (3) Bagi peneliti selanjutnya, diharapakan lebih melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi dengan menambahkan variabel bebas yang lebih kedalam model permintaan kopi organik Baliem Blue Coffee, jumlah responden, dan memperbanyak lokasi pengambilan sampel. Variabel bebas tersebut misalnya selera masyarakat, harga barang subtitusi lainnya.