Uji Daya Hasil Galur Buncis (Phaseolus Vulgaris L.) Berdaya Hasil Tinggi Dan Berpolong Ungu Di Dataran Tinggi

Main Author: CitradiahBrBangun, Yohelsi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131702/1/Yohelsi_Citradiah_br_Bangun.pdf
http://repository.ub.ac.id/131702/2/Yohelsi_Citradiah_Br_Bangun_125040201111266.pdf
http://repository.ub.ac.id/131702/
Daftar Isi:
  • Buncis (Phaseolus vulgaris L.) adalah jenis tanaman sayuran yang dimanfaatkan polongnya. Buncis ialah salah satu sayuran sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Berdasarkan data BPS Indonesia (2015), produksi buncis di Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun 2011 – 2014. Kondisi tersebut mendorong perlunya usaha peningkatan produksi buncis, salah satunya melalui pembentukan varietas baru berdaya hasil tinggi serta peningkatan kandungan gizi pada tanaman buncis. Pada Tahun 2012 telah dilaksanakan penelitian dengan melakukan persilangan antara buncis varietas lokal (sifat daya hasil tinggi) dengan buncis varietas introduksi (sifat warna polong ungu). Hasil persilangan tersebut diharapkan dapat menghasilkan varietas baru yang merupakan gabungan keunggulan sifat introduksi dan lokal yaitu berdaya hasil tinggi dan berpolong ungu. Saat ini penelitian tersebut telah mencapai generasi F6 dan perlu dilakukan uji daya hasil untuk melihat potensi hasil dari galur-galur harapan yang telah terpilih pada dataran tinggi sebagai lokasi pengujiannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui daya hasil galur tanaman buncis generasi F6 dengan sifat berdaya hasil tinggi dan berpolong ungu pada dataran tinggi serta mengetahui heritabilitas dan keragaman galur buncis polong ungu generasi F6 . Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2016 di Desa Gesingan, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cangkul, meteran, timbangan analitik, jangka sorong, penggaris, RHS colour chart, kamera digital, mulsa serta alat tulis. Bahan tanam yang digunakan ialah 3 galur buncis berpolong ungu F6 (PQxGK-1-12-29, GIxPQ-12-2-18, dan GIxPQ-35-11-23) varietas Lebat 3 dan 3 tetua buncis (Purple Queen, Gilik Ijo dan Gogo Kuning) sebagai pembanding. Bahan lain yang digunakan ialah pupuk kandang ayam, urea, SP-36, KCl, insektisida dan fungisida. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan sehingga terdapat 28 satuan percobaan. Karakter pengamatan yaitu karakter pengamatan kualitatif dan karakter pengamatan kuantitatif. Karakter pengamatan kualitatif yaitu warna standart bunga, warna dasar polong, intensitas warna dasar polong, tekstur permukaan polong, dan derajat kelengkungan polong. Karakter pengamatan kuantitatif yaitu umur awal berbunga (hst), umur awal panen (hst), jumlah klaster per tanaman, jumlah polong per klaster, jumlah polong per tanaman, panjang polong segar (cm), diameter polong segar (cm), jumlah biji per polong, bobot per polong segar (g), dan bobot polong per tanaman atau hasil (g). Analisis data menggunakan analisis ragam, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf 5% dan apabila hasil uji F berpengaruh nyata maka akan diuji lanjut menggunakan Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5 % serta pendugaan nilai heritabilitas dan ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur PQxGK-1-12-29, GIxPQ-12-2-18, dan GIxPQ-35-11-23 telah menunjukkan keseragaman dalam semua karakter kualitatif. Kategori nilai heritabilitas dan KKG pada galur PQxGK-1-12-29, GIxPQ-12-2-18 dan GIxPQ-35-11-23 yaitu rendah pada semua variabel pengamatan. Kategori nilai KKF pada beberapa variabel pengamatan ketiga galur yaitu rendah sampai sedang. Terdapat 2 dari 3 galur buncis generasi F6 berpolong ungu dalam kriteria daya hasil tinggi karena memiliki bobot polong pertanaman lebih tinggi dari varietas pembanding Lebat 3 (401,17 gram) yaitu GIxPQ-12-2-18 dan GIxPQ-35-11-23 dengan bobot polong pertanaman 584,35 gram dan 491,88 gram.