Valuasi Ekonomi Desa Wisata Petik Jeruk Selorejo Dengan Pendekatan Travel Cost Method

Main Author: IrfanHandoko
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131690/1/isi.pdf
http://repository.ub.ac.id/131690/
Daftar Isi:
  • Sumber daya alam kini menghadapi tantangan akibat eksplorasi manusia demi kegiatan ekonomi yang kurang memperhatikan lingkungan. Pemahaman yang masih rendah akan pentingnya menyelaraskan antara sektor ekonomi dan lingkungan dapat diperbaiki dengan menggunakan lingkungan sebagai salah satu daya tarik wisata. Perencanaan yang baik diperlukan dalam pembangunan sektor wisata, terutama Desa Wisata Petik Jeruk Selorejo yang terkesan kurang dimanfaatkan untuk sektor wisata. Perlu adanya studi yang membahas tentang pengembangan Desa Selorejo sebagai desa wisata, sehingga peranan Desa Selorejo sebagai desa wisata dapat dioptimalkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) karakteristik dan persepsi pengunjung terhadap Desa Wisata Petik Jeruk Selorejo. Pengunjung sebagai fokus utama dalam upaya pengembangan sektor wisata di lokasi ini, memerlukan adanya penelaahan terhadap karakteristik dan persepsi pengunjung sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi tambahan dalam menetapkan kebijakan pelayanan dari pihak pengelola, (2) untuk mengetahui faktor sosial-ekonomi yang mempengaruhi jumlah kunjungan, serta (3) mengestimasi nilai ekonomi yang diperoleh pengunjung Desa Wisata Petik Jeruk Selorejo, Kabupaten Malang. Penelitian ini mengambil tempat di Desa Wisata Selorejo, Kabupaten Malang. Pengambilan tempat ini ditentukan secara sengaja (purposive) dengan memperhatikan Desa Selorejo sebagai desa wisata berbasis petik buah. Metode linier time function digunakan untuk menentukan jumlah sampel. Penentuan responden menggunakan Quoted Accidental Sampling, sedangkan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap jumlah permintaan wisata menggunakan analisis regresi linier berganda. Metode biaya perjalanan (Travel Cost Method) yang dioperasionalkan menggunakan regresi linier berganda antara jumlah permintaan wisata dengan biaya perjalanan yang dikeluarkan setiap individu untuk menuju lokasi wisata digunakan untuk menghitung nilai surplus yang diperoleh konsumen. Dari hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas pengunjung responden merupakan pengunjung berusia 16 – 25 tahun yang memiliki jumlah waktu luang lebih banyak dibandingkan pengunjung berusia lebih dari usia 25 tahun yang mayoritas sudah bekerja. Persepsi pengunjung terhadap ketersediaan fasilitas, keamanan, kebersihan, dan pelayanan pada desa wisata ini dinilai cukup baik. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan wisata ke Desa Wisata Petik Jeruk Selorejo adalah variabel biaya perjalanan, ke Desa Wisata Selorejo, biaya perjalanan ke Wisata Petik Apel Tulungrejo, pengalaman berkunjung, pendapatan, dan pendidikan. Surplus konsumen yang diperoleh pengunjung berdasarkan metode biaya perjalanan adalah Rp 322.336 per individu dalam satu tahun, sedangkan nilai ekonomi lokasi wisata adalah Rp 1.037.602.436 per tahun. Penelitian ini menyarankan bagi pihak pengelola untuk meningkatkan promosi baik dari media massa maupun media sosial untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke lokasi wisata tersebut. Selain itu, diharapkan bagi pengelola untuk merawat dan meningkatkan fasilitas di sekitar lokasi wisata. Untuk penelitian selanjutnya yang menggunakan lokasi lain sebagai subtitor lokasi penelitian, sebaiknya menggunakan biaya riil untuk mengetahui pengaruh biaya perjalanan lokasi lain terhadap lokasi yang diteliti.