Daftar Isi:
  • Semakin maraknya perusahaan-perusahaan baru dalam mengolah berbagai produk jagung, maka dibutuhkan sebuah strategi dalam berbisnis yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan. Perusahan dapat menggunakan strategi salah satunya dengan menghitung biaya produksi melalui cara target costing. Target costing berfungsi untuk mengetahui berapa laba yang harus ditetapkan pada produksi perusahaan, jika perusahaan menginginkan profit yang optimal. Hal ini dikarenakan meningkatnya laba akan berdampak pada jumlah pendapatan yang diterima oleh suatu perusahaan. UD. Al-Amien adalah industri yang bergerak pada produk makanan marning jagung yang berada pada Desa Gabru, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Desa Gabru, merupakan sentra penghasil marning jagung, produk marning jagung banyak dikembangkan di Kecamatan Gurah karena produksi jagung di Kabupaten Kediri sebesar 1.892.459 kwintal per tahun (Dinas pertanian, 2015). Perusahaan memiliki beberapa kendala yaitu (1) sulitnya menaikkan harga produk marning jagung karena produsen hanya menjual lewat tengkulak dan tidak menjual produk langsung kepada konsumen atau pengguna akhir, produsen hanya sebagai price taker dan yang menetapkan harga jual adalah tengkulak, (2) terjadi kenaikan harga jagung, dan (3) kompetitor di wilayah Kabupaten Kediri yang sama-sama memproduksi marning jagung dengan harga murah. Semakin konkrit masalah perancangan biaya dalam bidang usaha, maka perlu menjalankan kegiatan produksi dengan menerapkan metode target costing. Tujuan yang ingin dicapai untuk perusahaan dengan menerapkan target costing adalah (1) menentukan harga pokok produk sesuai dengan apa yang diinginkan sebagai dasar penetapan harga jual produk, dengan cara menganalisis biaya produksi dan keuntungan, (2) hasil efisiensi produksi setelah target costing, (3) mengetahui perbandingan biaya full costing dengan target costing. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan (1) metode full costing, (2) metode target costing, (3) rekayasa nilai (value enginering), dan (4) metode komparatif deskriptif. Metode full costing untuk menentukan harga pokok produksi perusahaan dan menganalisis biaya standar dengan menghitung biaya overhead, biaya bahan baku, biaya non-produksi, dan biaya tenaga kerja. Metode target costing untuk meningkatkan keuntungan di UD. Al-Amien dikarenakan dengan meminimalkan biaya produksi tetapi dengan tetap mempertahankan kualitas produk marning jagung cap atau merk “Siung Mas”. Metode value enginering berfungsi menurunkan perhitungan biaya dalam menghasilkan design untuk meningkatkan nilai produk. Metode komparatif deskriptif berguna sebagai perbandingan hasil antara nilai biaya yang dikeluarkan pada metode biaya standar yang digunakan perusahaan dengan metode target costing. Hasil perhitungan biaya usaha marning jagung dengan metode full costing yang digunakan oleh perusahaan, pada tahun 2014 untuk biaya keseluruhan yaitu Rp 1.185.526.802,-, harga setiap kilogram marning jagung sebesar Rp 6.438,- dan keuntungan yang diperoleh perusahaan sebesar 38,0%. Pada tahun 2015 biaya keseluruhan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memproduksi produk marning jagung sebesar Rp 1.301.597.602,- dengan harga per kilogram Rp 7.026,5,- dan profit yang dicapai hanya 36,1%. Penerapan target costing pada perusahaan mampu menghemat biaya jika profit sebesar 40%, sedangkan biaya yang efisien dikeluarkan untuk setiap kilogram menjadi Rp 6.240,- untuk tahun 2014 dan sebesar Rp 6.600,- untuk tahun 2015. Metode target costing merupakan alternatif yang tepat bagi perusahaan, dapat diketahui perbedaan jumlah total biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan sebelum dan sesudah menggunakan metode target costing. Biaya yang dikeluarkan perusahaan sebelum penerapan target costing untuk membuat marning jagung tahun 2014 memerlukan biaya sebesar Rp 1.185.809.802,- dan tahun 2015 sebesar 1.301.307.602,- setelah menggunakan metode target costing tahun 2014 biaya menjadi Rp 1.176.240.000,- dan tahun 2015 sebesar 1.214.720.000,-. Saran yang diberikan untuk perusahaan dalam memproduksi marning jagung dapat menggunakan perhitungan biaya produksi terlebih dahulu, karena dengan metode target costing dapat menentukan harga jual. Efisiensi biaya produksi bisa menurun dan laba meningkat, jika pembelian bahan baku berupa jagung pipil langsung dari pihak petani bukan melainkan dari pihak supplier karena penurunan harga bahan baku jagung per kilogram mampu meningkatkan keuntungan.