Pengaruh Berbagai Jenis Tanaman Perkebunan Di Sub Das Lesti Terhadap Limpasan Permukaan Dan Erosi

Main Author: NurLailyRizqiana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book Lainnya
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131684/2/jurnal.pdf
http://repository.ub.ac.id/131684/3/SKRIPSI.PDF
http://repository.ub.ac.id/131684/
Daftar Isi:
  • Penurunan kualitas DAS Brantas bagian hulu yang merupakan DAS terpenting di Jawa Timur ditandai dengan tingginya sedimen pada waduk Sutami. Adanya sedimentasi menunjukkan bahwa telah terjadi erosi di DAS Brantas bagian hulu. Upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan sedimen di waduk Sutami yaitu pembuatan waduk baru (waduk Sengguruh), penghijauan pada lahan sekitar sungai Brantas dan pengerukan sedimen, tetapi sedimen di waduk Sutami masih tinggi. Salah satu Sub DAS di DAS Brantas bagian hulu yang mengalami penurunan kualitas adalah Sub DAS Lesti Kabupaten Malang. Penurunan kualitas Sub DAS Lesti dinilai menjadi salah satu penyumbang erosi. Sehingga perlu adanya evaluasi penyebab terjadinya erosi yaitu dilakukan evaluasi penggunaan lahan perkebunan dengan berbagai komoditas. Tujuan evaluasi untuk mengetahui limpasan permukaan dan erosi yang terjadi pada berbagai jenis tanaman perkebunan di Sub DAS Lesti. Sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat dalam melakukan pengolahan lahan dan pemilihan komoditas dalam usaha budidaya pertanian. Penelitian di lakukan di Desa Amadanom Kecamatan Dampit Kabupaten Malang dan di Laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang pada bulan Februari hingga Juni 2016. Pengukuran limpasan permukaan dan erosi dilakukan dengan menggunakan metode petak erosi standar. Terdapat 5 plot erosi yang digunakan pada penggunaan lahan kebun sengon, kakao, kebun campuran, tebu, dan kopi. Hasil penelitian menunjukkan nilai limpasan permukaan dan erosi yang terjadi selama 20 hari hujan pada masing-masing plot pengamatan yaitu limpasan permukaan terbesar terjadi pada plot sengon sebesar 277,494 m3/ha dan yang terendah terjadi pada plot tebu sebesar 181,38 m3/ha. Sedangkan nilai erosi terbesar terjadi pada sengon sebesar 10,48 ton/ha dan erosi terendah terjadi pada plot tebu sebesar 0,79 ton/ha.