Pengaruh Pemberian Bio - Slurry Kotoran Sapi Dan Kascing Terhadap Ketersediaan N Dan Sifat Fisik Tanah Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung Pada Entisol
Daftar Isi:
- Pupuk organik memiliki peranan yang sangat penting bagi tanah karena dapat mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah. Pada penelitian ini digunakan pupuk organik dari limbah biogas (slurry) kotoran sapi dan kascing. Bio-slurry merupakan produk akhir pengolahan limbah berbahan kotoran sapi yang berbentuk padat dan cair. Pupuk organik kascing merupakan media yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian pupuk tunggal Bio-slurry kotoran sapi dengan pupuk tunggal kascing dalam penyediaan N dan sifat fisik Entisol (berat isi, dan penetrasi), serta untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk tunggal Bio-slurry kotoran sapi dan Kascing terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Hipotesis dari penelitian ini adalah pemberian pupuk tunggal Bio-slurry kotoran sapi dan kascing terhadap dapat meningkatkan ketersediaan N dalam tanah dan memperbaiki sifat fisik (berat isi dan penetrasi), serta terdapat pengaruh antara pemberian pupuk tunggal Bio-slurry dengan pupuk tunggal kascing terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan di green house kebun percobaan Ngijo, laboratorium Fisika dan Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini dilaksanakan bulan Febuari sampai dengan bulan Mei 2016. Macam perlakuan adalah S0 = kontrol, S1 = tanah + slurry kotoran sapi 10 t ha-1, S2 = tanah + slurry kotoran sapi 20 t ha-1, S3 = tanah + slurry kotoran sapi 30 t ha-1, S4 = tanah + kascing 10 t ha-1, S5 = tanah + kascing 20 t ha-1, S6 = tanah + kascing 30 t ha-1. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 7 perlakuan, 3 ulangan. Untuk mengetahui perbedaan nilai rata – rata perlakuan digunakan Uji Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menyatakan, pemberian Bio-slurry kotoran sapi dan kascing berpengaruh nyata terhadap ketersediaan N (NH4+ dan NO3-), C-Organik, pH dan sifat fisik tanah (Berat Isi dan Penetrasi) pada pengamatan 45 HSI perlakuan S3 = tanah + Slurry kotoran sapi dengan dosis 30 t ha-1 memiliki nilai peningkatan tertinggi pada waktu pengamatan (45 HSI) amonium (NH4+) yaitu sebesar 17,23 ppm, Nitrat (NO3-) yaitu 34,59 ppm, C-Organik 1,22%, pH meningkat dari 6,20 menjadi 6,33 dan berat isi tanah dan penetrasi masing - masing sebesar 0,86 g cm-3 dan 16 × 10-3 MPA serta pada tinggi tanaman perlakuan pemberian Bio-Slurry dengan dosis 30 ton yang menghasilkan tanaman yang lebih tinggi yaitu 85 cm. Terdapat hubungan yang positif antara C-organik dengan ketersediaan N yang ditujukan dengan nilai korelasi dan regresi, yang didapatkan nilai Amonium r = 0,72 dan nilai R2 = 0,52 dan Nitrat r = 0,51 dan nilai R2 = 0,26. Peningkatan C-organik di dalam tanah juga mempengaruhi berat isi tanah yang ditunjukan dengan hasil korelasi dan regresi r = -0,60 dan R2 sebesar 0,40. Berat isi juga erat hubungannya dengan ketahanan penetrasi, yang ditunjukan dengan nilai korelasi dan regresi r = 0,61 dan R2 = 0,37.