Daftar Isi:
  • Banyaknya dampak yang terjadi pada bayi dan balita di Indonesia, maka diperlukannya perhatian yang lebih untuk keadaan gizi pada bayi dan balita. Beberapa penyebab buruknya keadaan gizi pada bayi dan balita adalah terjadinya fenomena ibu yang bekerja, keadaan ekonomi yang buruk, gaya hidup ibu rumah tangga. Fenomena ibu bekerja tersebut terjadi karena keadaan ekonomi rumah tangga yang membuat seorang ibu harus bekerja demi memenuhi besarnya kebutuhan rumah tangga. Faktor lain yang membuat terjadinya fenomena ibu bekerja adalah adanya gaya hidup seorang wanita yang dapat mengembangkan karir, sama hal nya seperti pria, sehingga seorang ibu memilih untuk bekerja dibandingkan mengurus anak. Oleh sebab itu, diperlukan pedagang dan ahli gizi yang dapat membantu keadaan tersebut. Adanya pedagang dan ahli gizi tersebut, tentunya akan sangat membantu seorang ibu yang tidak sempat dan atau tidak dapat menyiapkan makanan sehat bagi bayi dan balita agar dapat diberikan asupan yang baik dan cukup, serta sesuai bagi usia – usia bayi yang mulai diperbolehkan untuk mendapatkan MPASI. Tingginya permintaan akan MPASI menyebabkan terbukanya peluang usaha dibidang penyediaan MPASI mulai dari skala kecil dan besar. Dalam skala kecil, MPASI dijual oleh pedagang kaki lima yang biasanya hanya berjualan pada pagi hari ini diperjualkan dengan menggunakan stand. MPASI yang dijual tersebut dibungkus dengan menggunakan bungkus plastik dan atau sterofoam. Kandungan gizi dan kebersihan pada MPASI tersebut juga dirasa kurang terjamin kandungan dan kebersihannya karena dijual banyaknya kemungkinan debu dan kotoran yang masuk akibat penjualan kaki lima yang berada di tepi jalan. Harga yang ditawarkan oleh pedagang kaki lima lebih terjangkau dibanding harga yang ditawaran oleh pedagang dengan skala besar. Penjualan MPASI dalam skala besar biasanya dijual dalam sebuah toko, dimana di toko tersebut calon pembeli dapat melihat langsung proses pembuatannya. Kemasan yang dibuat oleh pedagang dengan skala besar juga baik dan terbuat dari bahan yang dapat melindungi kebersihan dan menjaga kandungan gizi dari MPASI yang dijual. Pedagang skala besar biasanya juga menyediakan seorang ahli gizi dimana orangtua dapat berkonsultasi mengenai makanan apa yang sesuai untuk bayi dan atau balitanya. Harga yang ditawarkan oleh pedagang dengan skala besar cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan pedagang berskala kecil, namun harga yang ditawarkan tersebut sangatlah sesuai dengan kandungan gizi serta kesehatan bagi sang bayi dan balita. Penelitian ini bermaksud untuk (1) mendeskripsikan atribut-atribut yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli makanan sehat bayi dan balita, (2) menganalisis faktor yang berpengaruh paling dominan dalampembelian makanan bayi dan balita. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif dan metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan kedua dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Penentuan lokasi penelitian menggunakan purposive dan penentuan responden menggunakan accidental sampling. Metode pengumpulan data primer yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan metode dokumentasi untuk pengumpulan data sekunder. Hasil dari penelitian Terdapat tiga atribut yang mempengaruhi keputusan responden terhadap pembelian MPASI di Little Box, yaitu: (1) atribut harga, (2) atribut produk, dan (3) atribut tempat. Atribut harga yang mempengaruhi yaitu kenaikan harga yang disesuaikan dengan kualitas yang meningkat. Atribut produk yang mempengaruhi yaitu kandungan gizi yang baik yang disediakan Little Box. Atribut tempat yang mempengaruhi keputusan konsumen terhadap keputusan pembelian MPASI di Little Box adalah kenyamanan tempat yang disediakan Little Box, dikarenakan tempat yang memiliki design menarik dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang disenangi responden yang berkunjung. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel harga mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta yang paling besar dengan nilai 0.367. Sehingga variabel harga mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan variabel yang lainnya maka variabel harga mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian.