Peranan Penyuluh Pertanian Lapangan Terhadap Program Pengembangan Agribisnis Cabai Merah (Capsicum Annum L.) (Studi Kasus Pada Petani Tanaman Cabai Merah Di Dusun Sumberbendo, Desa Kucur, Kecamatan Da

Main Author: NataliaEkaSari
Format: Thesis NonPeerReviewed Lainnya
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131660/1/JURNAL_PUBLIKASI.PDF
http://repository.ub.ac.id/131660/2/SKRIPSI.PDF
http://repository.ub.ac.id/131660/
Daftar Isi:
  • Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Cabai merah merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Namun, menurut hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti ditemukan beberapa kendala yang dihadapi oleh petani. Selain kendala dalam budidaya, petani juga tidak memiliki kemitraan dengan unit dagang untuk sistem pemasaran, sehingga hasil panen langsung dijual kepada tengkulak. Peran dan fungsi penyuluh pertanian sangat diperlukan untuk dapat membimbing petani. Faktor internal dan ekstenal penyuluh sangat menentukan kinerja penyuluh. Dengan demikian perlu adanya suatu program untuk meningkatkan produksi cabai merah, agar petani mendapat suatu ilmu yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi penyuluh pertanian lapangan, (2) mendeskripsikan peran dan fungsi penyuluh pertanian lapangan, (3) menganalisis hubungan peran penyuluh pertanian lapangan dengan pengelolaan program, dan (4) menganalisis persepsi petani terhadap keberhasilan penyuluhan oleh penyuluh pertanian lapangan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Dusun Sumberbendo Desa Kucur dipilih berdasarkan dengan pertimbangan bahwa sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani cabai merah. Metode penentuan informan pada penelitian ini adalah menggunakan key informant dan metode snowball. Informan pada penelitian ini yaitu sebanyak 5 orang petani dari setiap tujuan, dengan jumlah tujuan sebanyak empat tujuan sehingga jumlah total petani adalah sebanyak 20 orang petani cabai merah. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan analisis data deskriptif kualitatif, yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami. Hasil penelitian dari faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja penyuluh. Faktor internal terdiri dari: usia, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga,dan lama masa kerja. Faktor eksternal: jarak tempat tinggal dan ketersediaan sarana dan prasarana. Dari kedua faktor tersebut yang memiliki kategori tinggi dalam mempengaruhi kinerja penyuluh adalah usia, pendidika, jarak tempat tinggal dan ketersediaan sarana prasarana dan informasi. Peran dan fungsi penyuluh pertanian terhadap keberhasilan penyuluhan. Peran penyuluh antara lain sebagai pembimbing, motivator, organisator, mediator dan fasilitator. Sementara fungsinya adalah sebagai pendidik dan penasehat. Dari peran dan fungsi tersebut yang memiliki kategori tinggi dalam menentukan keberhasilan penyuluhan adalah perannya sebagai mediator dan fungsinya sebagai pendidik. Hubungan peran penyuluh dengan pengelolaan program adalah sebagai berikut: peran pembimbing dan motivator terhadap perencanaan program, peran organisator dalam pelaksanaan sub. hulu, peran fasilitator dalam pelaksanaan sub. usahatani, peran mediator dalam pelaksanaan sub. hilir dan monitoring dan evaluasi program. Dari kelima hubungan tersebut hanya peran sebagai fasilitator dengan pelaksanaan sub. usahatani yang memiliki kategori tinggi. Persepsi petani terhadap perencanaan program memiliki tingkat yang sedang, persepsi petani terhadap pelaksanaan program sub sistem hulu memiliki tingkat kategori tinggi, pelaksanaan program sub sistem usahatani memiliki tingkat ketegori rendah, pelaksanaan program sub sistem hilir memiliki tingkat kategori sangat rendah dan persepsi petani terhadap monitoring dan evaluasi memiliki tingkat yang rendah. Saran yang bisa diberikan peneliti yaitu petani diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan dan keikutsertaannya dalam program pengembangan agribisnis cabai merah untuk tercapainya keberhasilan program tersebut.