Partisipasi Petani Dalam Program Keproknisasi (Studi Kasus Di Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang)
Daftar Isi:
- Keberadaan buah jeruk keprok di Indonesia masih terbatas sehingga masih sulit dijumpai di pasar tradisional maupun di pasar modern. Upaya pemerintah dalam mendukung pengembangan jeruk keprok nasional di Indonesia ialah melalui pelaksanaan program Keproknisasi, khususnya jeruk keprok “Batu 55” yang berkualitas ekspor sehingga dapat berdaya saing secara global dan dapat mengurangi jeruk impor yang beredar di Indonesia. Program Keproknisasi ini dapat terlaksana dengan baik apabila melibatkan partisipasi dari petani sebagai anggota kelompok tani. Karena pada hakekatnya, petani yang menjadi pelaksana dari keseluruhan kegiatan yang ada dalam program tersebut. Tinggi atau rendahnya partisipasi dari petani ditentukan oleh beberapa faktor internal dan eksternal petani itu sendiri. Faktor internal yang dapat menentukan partisipasi petani meliputi: umur, tingkat pendidikan, dan lamanya berusahatani jeruk. Sedangkan faktor eksternal yang dapat menentukan partisipasi petani meliputi: luas lahan dan intensitas penyuluhan. Partisipasi petani merupakan keikutsertaan petani untuk mengambil bagian dalam kegiatan program Keproknisasi. Partisipasi petani dapat diketahui berdasarkan perilaku nyata atau tindakan mereka dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam hal ini partisipasi petani dapat dilihat dari partisipasi dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan penyelenggaraan program Keproknisasi di Desa Kucur, (2) Mendeskripsikan faktor internal dan eksternal yang menentukan petani untuk berpartisipasi dalam program Keproknisasi, (3) Menganalisis tingkat partisipasi petani dalam program Keproknisasi, (4) Menganalisis hubungan faktor internal dan eksternal dengan tingkat partisipasi petani dalam program Keproknisasi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yakni penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan yang sekarang terjadi dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Kucur merupakan salah satu desa yang telah menerima program Keproknisasi yang penyelenggaraannya melalui kelompok tani. Metode penentuan responden dilakukan secara sengaja (pusposive) pada petani yang mengikuti program Keproknisasi sebanyak 28 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara dengan kuisioner, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang dibantu skala Likert untuk mendeskripsikan penyelenggaraan program, faktor internal dan eksternal petani, dan tingkat partisipasi petani. Dan untuk menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan tingkat partisipasi petani menggunakan analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian antara lain Penyelenggaraan program Keproknisasi pada tahap sosialisasi dinilai masih kurang baik dengan persentase (76,59%), pada tahap pelaksanaan dinilai sudah baik dengan persentase (83,33%), dan pada tahap pemantauan dan evaluasi dinilai masih kurang baik dengan persentase (77,38%). Namun, secara keseluruhan penyelenggaraan program Keproknisasi di Desa Kucur dinilai sudah baik dengan persentase 78,74%. Faktor internal yang dapat menentukan partisipasi petani dalam program Keproknisasi meliputi umur, tingkat pendidikan, dan lamanya berusahatani jeruk. Sedangkan faktor eksternal yang dapat menentukan partisipasi petani dalam program Keproknisasi meliputi luas lahan dan intensitas penyuluhan. Dari beberapa faktor internal dan eksternal tersebut, yang sangat menentukan partisipasi petani dalam program Keproknisasi adalah umur. Tingkat partisipasi petani dalam program Keproknisasi pada tahap perencanaan dinilai sedang dengan persentase (71,73%), pada tahap pelaksanaan dinilai tinggi dengan persentase (84,32%), dan pada tahap pemantauan dan evaluasi dinilai sedang dengan persentase (67,86%). Secara keseluruhan tingkat partisipasi petani dalam program Keproknisasi di Desa Kucur dinilai sedang dengan persentase 76,02%. Analisis hubungan faktor internal dan eksternal dengan tingkat partisipasi petani dalam program Keproknisasi diperoleh hasil bahwa tidak semua faktor memiliki hubungan dengan tingkat partisipasi petani. Faktor yang memiliki hubungan secara nyata dengan tingkat partisipasi petani yaitu umur, lamanya berusahatani jeruk, luas lahan, dan intensitas penyuluhan. Sedangkan faktor yang tidak memiliki hubungan secara nyata dengan tingkat partisipasi petani yaitu tingkat pendidikan. Saran yang bisa diberikan peneliti yaitu petani diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan dan keikutsertaannya dalam program Keproknisasi untuk tercapainya keberhasilan program tersebut.