Pengaruh Limbah Kulit Buah Kopi Sebagai Pupuk Organik Terhadap Ketersediaan dan Serapan P Serta Produksi Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans. Poir) Pada Inceptisol

Main Author: FindaSitiQurrotaAkyun
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131658/1/full_skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/131658/2/JURNAL.pdf
http://repository.ub.ac.id/131658/
Daftar Isi:
  • Pemanfaatan limbah organik dari pabrik sangat membantu dalam pembudidayaan kangkung. Limbah kulit kopi merupakan sumber bahan organik yang potensial untuk dikelola. Limbah kulit buah kopi memiliki kadar bahan organik dan unsur hara yang memungkinkan untuk memperbaiki sifat tanah. Fosfor (P) merupakan unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar (hara makro) yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Ketersediaan fosfor di dalam tanah ditentukan oleh banyak faktor, tetapi yang paling penting adalah pH tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi limbah kulit buah kopi sebagai pupuk organik terhadap serapan P serta mengetahui pertumbuhan dan produksi kangkung darat (Ipomoea reptans. Poir). Penelitian dilakukan di Greenhouse UNITRI dan Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, pada bulan Maret-Mei 2016. Variabel pengamatan meliputi P-tersedia, Serapan P, C Organik, pH serta produksi kangkung berupa bobot kering. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 kali ulangan, sehingga diperoleh 24 kombinasi perlakuan. Perlakuan terdiri dari control (D0), 25% kompos (D1), 50% kompos (D2), 75% kompos (D3), 100% kompos (D4), 125% kompos (D5). Data diuji dengan analisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah kulit buah kopi tidak berpengaruh nyata terhadap ketersediaan dan serapan fosfor pada setiap perlakuan. Ketersediaan tertinggi dihasilkan pada perlakuan D0, D1, D4, D2, D5 dan D3 yaitu 6,86; 5,59; 5,27; 5,14; 4,38 dan 3,36 mg kg-1. Begitu pula dengan serapan P pada tanaman kangkung tidak memberikan pengaruh yang nyata. Aplikasi limbah kulit buah kopi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap perlakuan yang lain seperti C-organik, pH, fase vegetatif dan produksi tanaman, namun aplikasi limbah kulit buah kopi pada tanah dapat meningkatkan pH dan C-organik dibandingkan sebelum pengaplikasian limbah kulit buah kopi.