Pendekatan Target Costing Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Produksi Kopi Bubuk Surya (Studi Kasus Pada Ud. Surya Mandiri, Desa Ngaesem, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawatimur)
Daftar Isi:
- Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi diantara tanaman perkebunan lainnya, dan memiliki peluang pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Kopi juga menjadi komoditi andalan perkebunan yang mempunyai peran sebagai penghasil devisa negara, sumber pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja, serta pendorong agribisnis dan agroindustri. Indonesia merupakan negara berbasis agroindustri pertanian yang berkembang. Dewasa ini persaingan antar perusahaan di tingkat agroindustri kecil menengah yang semakin kompetitif menawarkan berbagai macam produk salah satunya adalah hasil olahan kopi. Setiap badan usaha dituntut untuk memiliki keunggulan bersaing untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba. Peningkatan laba perusahaan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pendapatan (harga jual atau volume penjualan) dan menurunkan biaya, yang merupakan unsur penting bagi perusahaan dalam memenangkan persaingan di pasar. UD. Surya Mandiri adalah salah satu UKM berbasis Agribisnis di Kabupaten Kediri yang menghasilkan produk kopi bubuk surya. Namun, dalam pemasarannya perusahaan memiliki pesaing di bidang yang sama. Persaingan bukan mengenai kualitas namun mengenai harga jual, yaitu kompetitor mampu menjual dengan harga yang sedikit lebih murah. Permasalah lainnya adalah fluktuasi harga bahan baku, sedangkan perusahaan hanya mampu membeli bahan baku untuk persediaan tiga bulan saja. Hal tersebut menyebabkan harga jual produk yang ditetapkan di pasaran menjadi kurang kompetitif. Untuk mencapai laba di tengah persaingan digunakan pendekatan metode target costing, yaitu merupakan proses sistematis yang menggabungkan manajemen biaya secara efisien dan perencanaan laba. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis biaya standar yang telah digunakan perusahaan, (2) menganalisis target costing untuk mengetahui biaya yang efisien digunakan, (3) mendeskripsikan perbandingan biaya dan keuntungan dari hasil metode perusahaan (traditional costing) dengan metode target costing. Metode penentuan responden menggunakan key informan, sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah perhitungan biaya standar dengan menggunakan metode full costing untuk mengetahui biaya dan keuntungan perusahaan yang selama ini sudah diterima, dan metode target costing untuk mengefisienkan biaya produksi. Kemudian dilakukan analisis diskriptif komparatif terhadap dua hasil perhitungan biaya produksi menurut biaya standar perusahaan dengan metode menurut target costing. Dapat diketahui, bahwa dengan menggunakan full costing jumlah biaya produksi yang dibebankan per kilogram untuk kopi bubuk surya pada tahun 2014 sebesar Rp10.709,36 dari total biaya produksi sebesar Rp616.859.333,33 per tahun, dengan keuntungan sebesar Rp2.790,64 (20%) per kilogram atau setara dengan Rp160.740.666,67 per tahunnya. Pada tahun 2015 biaya yang dikeluarkan untuk perkilogram kopi bubuk surya sebesar Rp10.232,78 dari total biaya sebesar Rp785.877.863,25 pertahun, dengan keuntungan yang diterima sebesar Rp2.767,22 (21%) per kilogram, atau setara dengan Rp202.538.136,75 per tahunnya. Setelah menggunakan metode target costing, dapat diketahui biaya produksi yang efisien digunakan untuk per satuan kilogram kopi bubuk surya dengan target laba sebesar 23 % pada tahun 2014 senilai Rp10.935,00 dengan total biaya produksi setahun sebesar Rp598.752.000,00. Untuk tahun 2015 biaya produksi untuk kopi bubuk surya yang efisien digunakan dengan target laba sebesar 24 % adalah sebesar Rp9.880,00 untuk per kilogram dengan total biaya sebesar Rp758.784.000,00 per tahunnya. Hasil dari perbandingan perhitungan biaya menurut perusahaan (traditional cost) dengan perhitungan menurut metode target costing, maka dapat diketahui dengan metode target costing dapat memberikan penghematan biaya produksi sebesar Rp18.061.926,07 pada tahun 2014, dengan pengehematan per kilogramnya sebesar Rp314,00. Pada tahun 2015 perusahaan mampu menghemat biaya sebesar Rp27.093.047,99 per tahunnya, dengan penghematan untuk per kilogramnya sebesar Rp352,77 sehingga dapat tercapainya target laba yang diharapkan perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan selama dua tahun terakhir, yaitu pada tahun 2014 dan 2015 belum bisa mencapai target laba yang diharapkan, dikarenakan perencanaan biaya produksi yang kurang efisien. Dengan menggunakan metode target costing perusahaan mampu menghitung besar biaya produksi yang efisien digunakan untuk kopi bubuk surya pada tahun 2014 dan 2015. Dari hasil membandingkan biaya menurut perusahaan dengan hasil perhitungan biaya menurut target costing, dapat diketahui bahwa dengan metode perhitungan target costing perusahaan mampu menghemat sejumlah biaya produksi kopi bubuk surya pada tahun 2014 dan 2015. Saran yang dapat diberikan terkait hasil penelitian, sebaiknya perusahaan menggunakan metode target costing untuk menentukan biaya produksi yang efisien digunakan untuk mencapai target laba yang diharapkan. Untuk menekan biaya produksi kopi bubuk surya, perusahaan bisa melakukan sistem upah intensif, karena mampu menekan biaya tenaga kerja. Selain itu perusahaan bisa menggunakan target produksi per hari, sehingga apabila dikalkulasikan dalam satu bulan biaya akan semakin rendah.