Daftar Isi:
  • Salah satu sarana produksi yang sangat penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan peningkatan produktivitas tanaman adalah pupuk. Pemerintah sangat berkepentingan untuk mengeluarkan dan melakukan berbagai kebijakan dibidang pupuk untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi penyediaan pupuk di Indonesia. Kebutuhan pupuk harus berdasarkan kebutuhan riil petani yang disusun secara berkelompok dalam bentuk Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk bersubsidi. RDKK Pupuk Bersubsidi yang seharusnya disusun oleh petani untuk bisa mengetahui kebutuhan riil pupuk bersubsidi yang ada dilapangan, namun kenyataannya Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) saja yang berperan aktif dalam penyusunannya, sementara petani cukup menerima dan mengikuti PPL. Akibatnya, hampir seluruh wilayah di Indonesia sering terjadi kelangkaan pupuk pada periode-periode tertentu. Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai Peran PPL dan partisipasi anggota kelompok tani dalam penyusunan RDKK pupuk bersubsidi. Adapun tujuan dari penelitian adalah : 1) Mendeskripsikan peran PPL dalam penyusunan RDKK Pupuk Bersubsidi dan penyalurannya di tingkat kelompok tani, 2) Mendeskripsikan partisipasi anggota kelompok tani dalam penyusunan RDKK pupuk bersubsidi di tingkat kelompok, 3) Menganalisis hubungan antarara PPL dengan partisipasi anggota kelompok tani dalam penyusunan RDKK Pupuk Bersubsidi di tingkat kelompok tani Desa Tamanagung Kabupaten Banyuwangi. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, adapun variabel yang digunakan yaitu peran penyuluh pertanian lapang dan partisipasi anggota kelompok tani. Untuk lokasi penelitian dipilih secara sengaja yaitu di Kelompok Tani Power Sprayer Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Lokasi penelitian dipilih karena peneliti sudah mengetahui karakteristik sosial budaya daerah penelitian dan melihat kelompok tani yang aktif di wilayah Kecamatan Cluring. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode sensus, yaitu dengan metode pencacahan lengkap dengan cara diwawancarai seluruh anggota kelompok tani Powersprayer yang berjumlah 40 orang. Selain itu, juga dilakukan observasi dan pengumpulan data sekunder dari lembaga-lembaga terkait untuk memperoleh data penunjang. Metode analisis data untuk mengetahui peran penyuluh pertanian lapang dan partisipasi anggota kelompok tani dalam penyusunan RDKK pupuk bersubsidi dilakukan dengan analisis deskriptif kuantitatif dengan scoring menggunakan skalia likert dan untuk menganalisis hubungan antara Peran PPL dan Partisipasi anggota kelompok tani menggunakan koefisien korelasi rank spearman. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bawa peran PPL dalam penyusunan RDKK Pupuk Bersubsidi di kelompok tani Power Sprayer Desa Tamanagung termasuk dalam kategori tinggi yaitu dengan skor 26,75 atau 81,06 % dari total skor maksimal. Adapun untuk peran PPL sebagai fasilitator, sebagai teknisi dan sebagai mediator termasuk dalam kategori tinggi . Dibuktikan dengan rata-rata skor 4,8 atau 80,00% dari skor maksimal 6 untuk peran PPL sebagai fasilitator, kemudian skor 5.00 atau 83.00% dari skor maksimal 6 untuk peran PPL sebagai teknisi dan skor maksimal 4.92 atau 82.08% dari total skor maksimal 6 untuk peran PPL sebagai mediator. Sementara untuk peran PPL sebagai Pendidik dan sebagai Organisator termasuk kategori sedang dengan rata-rata skor yaitu skor 5,90 atau 65.56% dari total skor maksimal 9 untuk PPL sebagai pendidik dan skor 4.57 atau 76.25% dari total skor maksimal 6 untuk PPL sebagai Organisator. Pada 5 indikator peran penyuluh pertanian tersebut bisa diketahui bahwa secara garis besar peran Penyuluh Pertanian Lapang dalam penyusunan RDKK Pupuk bersubsidi sudah optimal dan bisa menjalankan perannya masing-masing. Namun masih perlu ditingkatkan pada peran PPL sebagai pendidik dan sebagai organisator. Sedangkan partisipasi anggota kelompok tani Power Sprayer dalam penyusunan RDKK Pupuk Bersubsidi , dapat diketahui bahwa pada tahap perencanaan mencapai skor 10,82 dari skor maksimal 15 atau 72,17% dan termasuk dalam kategori tingkat sedang. Kemudian untuk partisipasi anggota kelompok tani pada tahap pelaksanaan tergolong kategori sedang, yaitu dengan nilai skor 12,55 dari skor maksimal 18 atau sebesar 69,72 %. Dan untuk partisipasi anggota kelompok tani pada tahap monitoring dan evaluasi tergolong kategori sedang, yaitu dengan skor 5,57 dari skor maksimal 9 atau 61,94 %. Secara keseluruhan tingkat partisipasi anggota kelompok tani power sprayer pada penyusunan RDKK Pupuk bersubsidi tergolong kategori sedang dengan total skor 28,95 dari total skor maksimal 42 atau sebesar 68,93 %. Sehingga bisa diketahui bahwa anggota kelompok tani Power Sprayer masih butuh peningkatan dalam partisipasi kegiatan-kegiatan yang terkait dalam penyusunan RDKK Pupuk Bersubsidi mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi. Adapun hubungan antara peran PPL dengan partispasi anggota kelompok tani dalam penyusunan RDKK pupuk bersubsidi di Kelompok Tani Power Sprayer diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar 0,722 dengan taraf signifikansi 0,01 menunjukkan keeratan hubungan yang kuat antara peran penyuluh pertanian dan partisipasi anggota kelompok tani.