Pengaruh Dosis Pemupukan Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan Produktivitas Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.) Ratoon 1 Pada Inceptisols Malang
Main Author: | MaretaHandayani, Fitri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131623/1/Fitri_Mareta_Handayani_Jurnal_Penelitian.pdf http://repository.ub.ac.id/131623/2/Fitri_Mareta_Handayani_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/131623/ |
Daftar Isi:
- Tebu merupakan tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan gula. Manfaat pentingnya tanaman tebu, sehingga banyak inovasi dalam budidaya tanaman tebu salah satunya adalah tebu ratoon (RC). Tanaman tebu ratoon atau tebu kepras adalah tanaman tebu yang tumbuh kembali tunasnya akibat proses pengeprasan. Teknik budidaya ini dapat meningkatkan produktivitas tanaman tebu. Pada tahun 2012-2014 di Indonesia produksi tebu terus mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena kurangnya unsur hara makro (N, P, K) dan ketersediaannya dalam tanah. Unsur hara makro yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman tebu salah satunya adalah Kalium (K). Peran unsur hara kalium dalam pertumbuhan tanaman tebu adalah (a)Aktivator beberapa enzim pertumbuhan, (b)Sintesis pati dalam daun dan (c)Translokasi sukrosa pada tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis pemupukan kalium terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tebu ratoon1 pada fase generatife. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Malang, pada bulan Desember 2015 sampai dengan Juli 2016. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari lima dosis pemupukan kalium. Dosis pemupukan kalium yaitu K1= 0 kg K2O ha-1; K2= 60 kg K2O ha-1; K3= 120 kg K2O ha-1; K4= 180 kg K2O ha-1 dan K5= 240 kg K2O ha-1. Pemupukan menggunakan pupuk KCl sebagai sumber kalium bagi pertumbuhan tanaman tebu ratoon 1 (RC1). Parameter pengamatan meliputi pertumbuhan tanaman (jumlah batang tebu, tinggi tanaman tebu, jumlah ruas tebu, diameter batang tebu (atas, tengah dan bawah) dan brix tebu (atas, tengah dan bawah)), bobot tebu, produktivitas tebu, KTK tanah, K-tersedia tanah dan kadar K daun. Data hasil pengamatan diuji dengan analisis ragam pada taraf 5%, dilanjutkan dengan uji BNJ dan analisis korelasi serta regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai umur menjelang panen (11 bsk) peningkatan dosis pupuk K dari 0 kg K2O ha-1 sampai 240 kg K2O ha-1 tidak meningkatkan jumlah batang tebu (rata-rata 13 batang m-1), tinggi tanaman tebu(rata-rata 335,64cm) dan jumlah ruas tebu (rata-rata 25 ruas). Akan tetapi peningkatan dosis pupuk K sampai 180 kg K2O ha-1 berpengaruh nyata dapat meningkatkan diameter batang tebu atas, tengah dan bawah (30,08mm; 32,81mm dan 33,63mm), produktivitas tebu (138,18 t ha-1) dengan bobot tebu 0,78 kg m-1 batang dan brix tebu atas, tengah dan bawah (16,0%; 20,6% dan 20,6%).