Peran Agroforestri Dalam Melestarikan Ekosistem Das Pengaruh Seresah Permukaan Terhadap Laju Infiltrasi
Main Author: | MMirzaArifZ |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131614/1/Jurnal.pdf http://repository.ub.ac.id/131614/2/Skripsi_M_Mirza_AZ_%280910480107%29.pdf http://repository.ub.ac.id/131614/ |
Daftar Isi:
- Kegiatan manusia terhadap DAS menimbulkan permasalahan ekologi diantaranya kerusakan fungsi hutan dan pengurasan sumberdaya alam (tanah dan air). Lahan pertanian di Kecamatan Kasembon didominasi oleh tanaman pohon monokultur. Hal ini akan berdampak pada menurunnya keragaman jenis pohon yang diikuti oleh menurunnya keragaman kualitas seresah yang dihasilkan, kulitas tanah dan Infiltrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengaetahui pengaruh jenis tanaman dominan terhadap laju Infiltrasi. Ditentukan 5 sistem penggunaan lahan, dengan masing-masing 3 ulangan yang dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan tekstur tanahnya (kandungan pasir > 30% = kasar ; <30 % = Halus). Sistem penggunaan lahan dalam kelompok tekstur tanah halus meliputi Multistrata Kopi (MK), dan Multistrata Durian (MD). Kelompok tekstur tanah kasar meliputi Monokultur Sengon (MOS), Monokultur Mahoni (MOM), dan Monokultur Jati (MOJ). Parameter yang diamati meliputi jumlah seresah, C organik tanah, berat isi tanah, dan laju infiltrasi. Dilakukan uji T berpasangan untuk membandingkan antara dua penggunaan lahan pada kelompok tekstur tanah yang sama (menghindari pengaruh tekstur). Untuk mengetahui hubungan antara parameter dilakukan uji korelasi dan regresi. Laju Infiltrasi pada sistem Multistrata Kopi Sebesar 94,2 cm jam-1, tidak berbeda nyata dengan sistem Multistrata Durian sebesar 46,8 cm jam-1. MK memiliki keragaman laju infiltrasi lebih tinggi dari pada MD. Laju infiltrasi pada sistem MOJ, MOM, dan MOS sebesar 30,6 cm jam-1; 38,4 cm jam-1; dan 40,8 cm jam-1, dimana secara statistik antara ketiga sistem tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Keragaman laju infiltrasi pada MOJ lebih tinggi daripada MOM dan MOS. Keragaman laju infiltrasi pada sistem-sistem dalam kelompok tekstur tanah halus (Lempung Berdebu, Lempung Berliat, Lempung Liat Berdebu, dan Liat Berdebu) lebih besar dibandingkan sistem-sitem dalam kelompok tekstur tanah kasar (Lempung Berpasir, Pasir, dan Pasir Berlempung), sementara pada sistem MK menunjukkan keragaman yang paling tinggi. Laju infiltrasi dipengaruhi oleh jumlah pori dalam tanah yang dapat diketahui melalui nilai berat isi tanah, dan berat isi tanah sendiri dipengaruhi oleh tingkat kandungan C tanah, namun kandungan C tanah tidak dipengaruhi oleh jumlah seresah (Sig : 0,06 > α : 0,05) di permukaan tanah. C organik tanah sebesar 1 % pada lahan agroforestri dapat menurunkan berat isi tanah sebesar 0,34 g cm-3, dan setiap penurunan 1 g cm-3 berat isi tanah diikuti dengan peningkatan Laju Infiltrasi sebesar 123 cm jam-1.