Analisis Efisiensi Alokatif Faktor-Faktor Produksi Dan Pendapatan Usahatani Padi Varietas Ciherang (Studi Kasus Di Desa Bendungan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung)
Daftar Isi:
- Tanaman utama pertanian di Indonesia adalah tanaman padi. Padi adalah salah satu hasil pertanian yang sangat strategis. Produk turunan dari padi berupa beras yang merupakan bahan pangan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dibandingkan dengan bahan pangan lainnya seperti jagung, ubi, dan ketela. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, telah memunculkan kerisauan akan terjadinya keadaan “rawan pangan” di masa yang akan datang. Selain itu, dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, terjadi pula peningkatan konsumsi per-kapita untuk berbagai jenis pangan, akibatnya Indonesia membutuhkan tambahan ketersediaan pangan guna mengimbangi laju pertambahan penduduk yang masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani padi, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi usahatani padi, menganalisis tingkat efisiensi alokatif faktor produksi usahatani padi di Desa Bendungan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung. Lokasi penelitian di Bendungan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung Jawa Timur dipilih secara sengaja (purposive). Penentuan responden menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah sampel 34 petani padi yang tergabung dalam kelompok tani. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis fungsi Cobb-Douglass. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata luas lahan garap petani padi di derah penelitian seluas 0,63 hektar, rata-rata total biaya untuk usahatani padi di daerah penelitian adalah sebesar Rp 18.203.825,40,- per hertar dan rata-rata penerimaan adalah sebesar Rp 42.796.948,36,- per hektar per musim tanam. Keuntungan usahatani per ha diperoleh sebesar Rp 24.293.122,96,-. Hasil analisis fungsi produksi menunjukkan bahwa faktor-faktor produksi luas lahan berpengaruh nyata positif terhadap produksi usahatani padi Ciherang karena (Fhitung (0,05) = 99,995) lebih besar daripada Ftabel (2,064). Secara parsial faktor yang berpengaruh nyata pada produksi padi adalah faktor luas lahan karena thitung (3,663) lebih besar dari pada ttabel (2,064). Artinya, penambahan penggunaan faktor produksi luas lahan akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi padi Ciherang dari pada penambahan dari faktor lainnya. Faktor-faktor yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani kedelai adalah benih, pupuk urea, pupuk ZA, pupuk SP36, pupuk NPK, pupuk organik, pestisida dan tenaga kerja. Hasil analisis efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor produksi usahatani padi menunjukkan alokasi penggunaan luas lahan sebesar 29 per hektar dengan hasil lebih dari 1, sehingga belum efisien secara alokatif. Agar penggunaan benih usahatani padi efisien, maka perlu dilakukan penambahan alokasi luas lahan sebesar 18,27 per hektar.