Daftar Isi:
  • Sebuah teknologi yang masuk pada desa Petiyin Tunggal berupa penggunaan agens hayati terdapat beberapa macam, antara lain: 1) penggunaan agens hayati “Mi-Lo” dengan PGPR (pupuk hayati bakteri dengan kandungan beberapa mikroorganisme), 2) penggunaan agens hayati “Mi-Lo” bio insektisida, terdiri dari mikroorganisme yang bersifat patogen terhadap arthropoda atau mamalia yang berperan sebagai hama tanaman, 3) penggunaan agens hayati “Mi-Lo” bio fungisida. 4) dekomposer. Adanya partisipasi petani dalam setiap kegiatan penerapan teknologi agens hayati di desa Petiyin Tunggal, Kec. Dukun, Kab. Gresik dengan harapan agar petani mampu menerapkan teknologi tersebut tanpa bantuan dari pemberi inovasi, petani mampu membuat produk agen hayati sendiri, dan mampu menyebar luaskan produk tersebut. Karena dengan mengenalkan dan menerapkan pemakaian teknologi agen hayati “Mi-Lo” bisa berkontribusi secara nyata untuk meningkatkan produktivitas dan terbentuknya agroekosistem yang sehat dan berkelanjutan. Melihat pentingnya sebuah penerapan teknologi agens hayati, partisipasi petani, dan mengetahui respon petani dalam mengadopsi sebuah inovasi. Tujuan Penelitian yaitu : 1) Mendiskripsikan proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada kelompok tani “Jetis”. 2) Mendiskripsikan tanggapan petani terhadap teknologi agen hayati “Mi-Lo”. 3) Mendiskripsikan sejauh mana penyebaran produk teknologi agen hayati “Mi-Lo”. Metode analisis data penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif untuk mendiskripsikan proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada kelompok tani “Jetis”, mendiskripsikan tanggapan petani terhadap teknologi agen hayati “Mi-Lo” dan mendiskripsikan penyebaran produk teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada Desa Petiyin Tunggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” yang terjadi pada kelompok tani “Jetis” adalah melalui kegiatan persiapan, sosialisasi, pelatihan hingga kegiatan pelaksanaan. Proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada kelompok tani “Jetis” berawal dari pelaksanaan program demfarm, Setelah berjalannya program demfarm dan telah menerapkan teknologi agen hayati pada lahan budidaya padi milik setiap kelompok tani “Jetis”, kemudian para petani yang tergabung dalam program demfarm tersebut diberikan pengetahuan lebih lanjut bagaimana cara membuat agen hayati dari mikroorganisme lokal. Ketika telah mempelajari dan mengetahui proses pembuatan agen hayati dari mikroorganisme lokal, ketua kelompok tani “Jetis” dan beberapa anggota lainnya juga terfikirkan dan tertarik untuk membuat agen hayati sendiri seperti Dekomposer, PGPR, Bio-Fungisida, Bio-Insektisida dari mikroorganisme lokal. Sebuah teknologi yang masuk pada desa Petiyin Tunggal berupa penggunaan agens hayati terdapat beberapa macam, antara lain: 1) penggunaan agens hayati “Mi-Lo” dengan PGPR (pupuk hayati bakteri dengan kandungan beberapa mikroorganisme), 2) penggunaan agens hayati “Mi-Lo” bio insektisida, terdiri dari mikroorganisme yang bersifat patogen terhadap arthropoda atau mamalia yang berperan sebagai hama tanaman, 3) penggunaan agens hayati “Mi-Lo” bio fungisida. 4) dekomposer. Adanya partisipasi petani dalam setiap kegiatan penerapan teknologi agens hayati di desa Petiyin Tunggal, Kec. Dukun, Kab. Gresik dengan harapan agar petani mampu menerapkan teknologi tersebut tanpa bantuan dari pemberi inovasi, petani mampu membuat produk agen hayati sendiri, dan mampu menyebar luaskan produk tersebut. Karena dengan mengenalkan dan menerapkan pemakaian teknologi agen hayati “Mi-Lo” bisa berkontribusi secara nyata untuk meningkatkan produktivitas dan terbentuknya agroekosistem yang sehat dan berkelanjutan. Melihat pentingnya sebuah penerapan teknologi agens hayati, partisipasi petani, dan mengetahui respon petani dalam mengadopsi sebuah inovasi. Tujuan Penelitian yaitu : 1) Mendiskripsikan proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada kelompok tani “Jetis”. 2) Mendiskripsikan tanggapan petani terhadap teknologi agen hayati “Mi-Lo”. 3) Mendiskripsikan sejauh mana penyebaran produk teknologi agen hayati “Mi-Lo”. Metode analisis data penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif untuk mendiskripsikan proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada kelompok tani “Jetis”, mendiskripsikan tanggapan petani terhadap teknologi agen hayati “Mi-Lo” dan mendiskripsikan penyebaran produk teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada Desa Petiyin Tunggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” yang terjadi pada kelompok tani “Jetis” adalah melalui kegiatan persiapan, sosialisasi, pelatihan hingga kegiatan pelaksanaan. Proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada kelompok tani “Jetis” berawal dari pelaksanaan program demfarm, Setelah berjalannya program demfarm dan telah menerapkan teknologi agen hayati pada lahan budidaya padi milik setiap kelompok tani “Jetis”, kemudian para petani yang tergabung dalam program demfarm tersebut diberikan pengetahuan lebih lanjut bagaimana cara membuat agen hayati dari mikroorganisme lokal. Ketika telah mempelajari dan mengetahui proses pembuatan agen hayati dari mikroorganisme lokal, ketua kelompok tani “Jetis” dan beberapa anggota lainnya juga terfikirkan dan tertarik untuk membuat agen hayati sendiri seperti Dekomposer, PGPR, Bio-Fungisida, Bio-Insektisida dari mikroorganisme lokal.