Pengaruh Pemberian Kapur dan Belerang Terhadap Aktivitas Gerekan Kumbang Ambrosia Euplatypus parallelus (Coleoptera: Platypodidae) pada Batang Sonokembang Pterocarpus indicus
Main Author: | TsaniyatinMasthuroh, Mey |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131597/1/SKRIPSI_MEY_PDF.pdf http://repository.ub.ac.id/131597/ |
Daftar Isi:
- Kumbang ambrosia Euplatypus parallelus (Fabricius) (Coleoptera: Platypodidae) merupakan serangga yang berasal dari Amerika Selatan. Kumbang ambrosia jenis ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis yang dapat menyebabkan kerusakan sangat tinggi pada industri tanaman berkayu. Salah satu inang dari kumbang ambrosia E. parallelus adalah tanaman sonokembang. Pengendalian yang telah dilakukan oleh pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang dengan penyemprotan pestisida sudah dilakukan namun tidak berhasil. Sebagai sumber daya alam yang sangat melimpah di Indonesia, kapur dan belerang disebutkan dapat menurunkan tingkat serangan Organisme Penganggu Tanaman (OPT). Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menyatakan kapur dapat menghambat perkembangan penyakit karat tumor “gall rust” pada sengon yang disebabkan oleh jamur Uromycladium tepperianum, dan belerang efektif untuk mengendalikan hama tungau pada tanaman jarak pagar. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian kapur dan belerang terhadap aktivitas gerekan kumbang ambrosia E. parallelus pada tanaman sonokembang. Penelitian dilakukan di Laboratorium Hama sub Lab Nematologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Waktu penelitian April sampai Juni 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua percobaan, yaitu Tanpa pilihan (No choice) dan Dengan pilihan (Choice) dengan masing-masing 4 jenis perlakuan dan diulang sebanyak 6 kali. Perlakuan yang digunakan antara lain: 1. Tanpa perlakuan (Kontrol), 2. Pelaburan menggunakan kapur konsentrasi 100gr/500ml, 3. Pelaburan menggunakan belerang konsentrasi 100gr/500ml, dan 4. Pelaburan menggunakan campuran kapur dan belerang konsentrasi 100gr/500ml. Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan data yang terkait dengan beberapa jenis peubah antara lain: jumlah lubang gerekan, jenis frass dan berat frass yang dihasilkan pada masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan semua perlakuan tidak berpengaruh terhadap jumlah lubang gerekan yang dihasilkan kumbang ambrosia E. parallelus pada percobaan tanpa pilihan (No Choice), sedangkan pada percobaan dengan pilihan (Choice) perlakuan kontrol menunjukkan hasil yang berbeda nyata dibandingkan perlakuan dengan pelaburan kapur, belerang, dan kombinasi kapur dan belerang terhadap jumlah lubang gerekan yang dihasilkan kumbang ambrosia E. parallelus. Jenis frass yang dihasilkan pada kedua percobaan merupakan tipe fibrous frass atau serbuk gerekan kasar. Semua perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap berat frass yang dihasilkan kumbang ambrosia E. parallelus pada percobaan tanpa pilihan (No Choice), sedangkan pada percobaan dengan pilihan (Choice) perlakuan kontrol menunjukkan hasil yang berbeda nyata dibandingkan perlakuan dengan pelaburan kapur, belerang, dan kombinasi kapur dan belerang terhadap berat frass yang dihasilkan kumbang ambrosia E. parallelus.