Analisis Persepsi Petani Bunga Potong Krisan Terhadap Posisi Merek Produk Fungisida (Studi Kasus di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu)
Daftar Isi:
- Perusahaan memanfaatkan isu lingkungan dalam kegiatan pemasaran yang sehingga muncul konsep dan fenomena baru dalam memasarkan produk yang dikenal dengan nama Green Marketing. Green marketing menggolongkan perusahaan berdasarkan produk dan proses produksi yang ramah lingkungan (Prakash, 2002). Penerapan strategi green marketing, diharapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Perusahaan juga perlu melakukan corporate social responsibility (tanggung jawab sosial) dalam melakukan usaha/bisnis. CSR sangat bermanfaat untuk masyarakat dan dapat meningkatkan image perusahaan. Adanya program-program corporate social responsibility (tanggung jawab sosial) yang dilakukan oleh perusahaan dapat mempengaruhi minat dan keputusan konsumen untuk membeli produk-produk dari perusahaan tersebut. Kurangnya promosi perusahaan yang mengena di hati masyarakat dan tempat atau lokasi yang sulit terjangkau menjadi alasan masyarakat enggan mengkonsumsi sayur organik. Selain itu, perusahaan seharusnya lebih mengenalkan program corporate social responsibility kepada masyarakat dan konsumen agar lebih dikenal oleh masyarakat dan konsumen. Perusahaan juga harus lebih rutin lagi melakukan program corporate social responsibility agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan konsumen sehingga dapat meningkatkan volume penjualan sayur organik. Berdasarkan permasalahan diatas, perlu dilakukan penelitian mengenai Pengaruh Strategi Green Marketing Sayur Organik dan Corporate Social Responsibility CV. Kurnia Kitri Ayu Farm Malang terhadap Pembelian Konsumen. Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada perusahaan maka tujuan dari penelitian yaitu (1) mengidentifikasi pengaruh strategi green marketing dan program corporate social responsibility terhadap pembelian produk sayur organik, dan (2) mengidentifikasi variabel yang paling mempengaruhi pembelian produk sayur organik. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan metode purposive. Lokasi penelitian di CV. Kurnia Kitri Ayu Farm yang beralamat di Jalan Rajawali No. 10, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Penarikan sampel menggunakan metode nonprobability sampling yaitu accidental sampling. Metode analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif terdiri dari uji validitas, uji realibilitas, dan analisis jalur (path). Berdasarkan tujuan penelitian diperoleh hasil penelitian antara lain (1) Strategi green marketing dan corporate social responsibility yang dilakukan perusahaan terbukti berpengaruh positif dan signifikan mempengaruhi pembelian terhadap produk sayur organik. Strategi green marketing dan corporate social responsibility menjelaskan pembelian produk sayur organik sebesar 0,826 atau 82,6%, sedangkan 0,174 atau 17,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model, (2) Variabel strategi green marketing yang paling mempengaruhi adalah product dengan nilai koefisien jalur pengaruh product terhadap pembelian produk sayur organik adalah 0,294 dengan signifikasi 0,003. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut (1) Diharapkan perusahaan mempertahankan kualitas produk dan kesegaran produk sayur organik agar konsumen lebih banyak membeli produk sayur organiknya dan tetap mempertahankan konsumen-konsumen lama agar selalu berkunjung dan membeli produk sayur organik dari CV. Kurnia Kitri Ayu Farm. Program corporate social responsibility lebih rutin dan lebih ditingkatkan lagi agar masyarakat lebih banyak mengetahui manfaat dari sayur organik terutama lebih mengetahui keunggulan dari produk sayur organik perusahaan, (2) Bagi peneliti selanjutnya dapat dilakukan penelitian dengan variabel bebas lain, sehingga variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian dapat teridentifikasi lebih banyak lagi. Tuntutan pasar untuk menghasilkan tanaman bebas hama dan penyakit serta berkualitas tinggi menjadikan peluang bagi produsen. Pernyataan tersebut didukung dengan data WHO, penggunaan pestisida semakin lama semakin tinggi dan penggunaan pestisida di Indonesia terbanyak pada sektor pertanian dan perkebunan (Sastroutomo, 1992). Hal ini dapat dilihat pada saat budidaya tanaman krisan, tidak jarang petani menggunakan pestisida jenis fungisida untuk menyelamatkan tanaman yang terserang penyakit karat putih. Kebiasaan petani dalam mengunakan fungisida sebagai pengendalian penyakit karat putih memberikan peluang bagi perusahaan pestisida. Peluang tersebut diperhatikan oleh PT. Dow AgroSciences Indonesia yang mengeluarkan Dithane sebagai fungisida yang dapat mengendalikan penyakit karat putih. Selain Dithane terdapat beberapa merek fungisida seperti Amistartop, Antracol dan Explore. Adanya berbagai pemilihan merek fungisida menimbulkan berbagai persepsi berbeda yang terbentuk dibenak konsumen. Selain itu, adanya pengalaman latar belakang yang berbeda menimbulkan persaingan merek dan perubahan posisi. Hal ini menimbulkan persaingan antara Dithane dan produk fungisida lain. Disamping itu, belum diketahui bagaimana posisi Dithane di pasaran bila dibandingkan dengan produk yang sejenis. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis atribut-atribut yang dipertimbangkan. (2) untuk menentukan peta posisi dan jumlah dimensi atribut merek fungisida Dithane dan fungisida lainnya terhadap persepsi petani krisan Desa Sidomulyo, dan (3) untuk mengetahui posisi produk fungisida berdasarkan kepuasan terhadap atribut antara fungisida satu dengan lainnya. Metode analisis data menggunakan analisis Cochran Q Test yang digunakan untuk menentukan atribut-atribut yang dipertimbangkan berdasarkan persepsi konsumen, uji instrumen validitas dan reliabilitas sebagai alat pengukuran kevalidan dan reliabel suatu instrumen penelitian. Analisis multidimensional scaling untuk menentukan posisi merek fungisida berdasarkan kemiripan setiap merek fungisida, serta analisis correspondence untuk menentukan posisi merek fungisida berdasarkan atribut dari masing-masing merek menurut persepsi petani krisan. Berdasarkan uji Cochran Q Test terdapat delapan atribut yang dipertimbangkan dari sepuluh atribut yang telah ditetapkan. Atribut yang dipertimbangkan oleh konsumen adalah harga, keefektifitas produk, kemasan, bentuk produk, keamanan, konsentrasi formula, bahan aktif dan ketersediaan produk. Hasil uji validitas dan reliabilitas untuk analisis correspondence menghasilkan nilai valid dengan r hitung lebih besar dari 0,297 (n = 42, α = 0,05), serta hasil uji reliabilitas menunjkkan bahwa seluruh data yang dikumpulkan dari hasil kuisioner reliabel, dimana nilai alpha cronbach > 0,6 ( 0,7 > 0,6). Berdasarkan uji multidimensional scaling, pengujian kehandalan (reliabilitas) dan kesahihan (validitas) memeroleh nilai R2 (index of fit ) sebesar 88% dan nilai stess 10% menunjukkan model multidimensional scaling cukup digunakan. Hasil peta persepsi diperoleh posisi merek fungisida Antracol berada pada kuadran I (1,8648;0,128), posisi merek fungisida Amistartop berada pada kuadran II (0,128; -0,7321), posisi merek fungisida Dithane berada pada kuadran III (-1,7272;-0,2137) dan posisi merek fungisida Explore berada pada kuadran IV (-0,262;0,9329). Keempat merek fungisida tidak memiliki tingkat kesamaan hal ini terlihat dari posisi keempat merek yang berjauhan. Akan tetapi hal ini tidaklah berarti merek fungisida yang posisinya berjauhan tidak bersaing satu sama lain. Berdasarkan uji correspondence, posisi merek fungisida Dithane memiliki kedekatan dengan atribut keefektifitas produk, posisi merek fungisida Antracol memiliki kedekatan dengan atribut bahan aktif, bentuk produk, keefektifitas produk dan ketersediaan produk, posisi merek fungisida Explore memliki kedekatan dengan atribut harga dan posisi merek fungisida Amistartop memiliki kedekatan dengan atribut konsentrasi formula, keamanan dan kemasan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui atribut yang dipertimbangkan petani krisan t