Daftar Isi:
  • Mendapatkan produktivitas yang tinggi ialah tujuan yang sering dilakukan seorang pemulia tanaman dalam merakit suatu varietas baru. Produktivitas yang tinggi akan berpengaruh secara ekonomi karena dengan produktifitas yang tinggi maka potensi dalam memperoleh keuntungan secara ekonomi juga tinggi. Keberhasilan dari usaha pemuliaan tanaman untuk mendapatkan tanaman buncis dengan kualitas dan kuantitas hasil yang diinginkan sangat dipengaruhi oleh kemampuan pemulia dalam melakukan seleksi. Pada kegiatan pemuliaan tanaman, beberapa informasi diperlukan sebelum dilakukannya pelaksanaan seleksi. Informasi-informasi tersebut berguna bagi pemulia tanaman dalam membantu menentukan dasar kriteria seleksi agar tercapainya keberhasilan dalam merakit suatu varietas baru. Hasil dari analisis korelasi dan analisis lintas ialah salah satu informasi penting yang harus diketahui oleh pemulia tanaman sebelum melakukan seleksi. Analisis korelasi diperlukan untuk mengetahui sifat-sifat mana yang mempunyai hubungan yang erat dan saling mempengaruhi satu sama lain secara nyata atau signifikan. Melalui analisis lintas hubungan antar sifat dapat diuraikan menjadi pola hubungan langsung dan tidak langsung sehingga dapat diketahui melalui sifat mana yang memberikan pengaruh terbesar. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan dasar kriteria seleksi melalui komponen hasil yang memberikan pengaruh terbesar terhadap hasil pada tanaman buncis ungu (Phaseolus vulgaris L.) generasi F5. Penelitian dilaksanakan di Dusun Suwaluan, Desa Tawang Argo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lahan pertanian yang digunakan berada pada ketinggian ± 700 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah Single Plot, yaitu dengan menanam 11 galur benih tanaman buncis ungu generasi F5 dalam satu populasi di lingkungan pertanaman yang sama tanpa ulangan. Jumlah tanaman yang digunakan dalam satu plot sebanyak 50 tanaman. Pengamatan dilakukan pada seluruh tanaman pada setiap plot pengamatan dengan variabel pengamatan ialah sebagai berikut: cluster per tanaman, polong per cluster, polong per tanaman, bobot per polong dan hasil. Setelah data variabel pengamatan pada masing-masing galur didapatkan kemudian dilakukan analisis korelasi dan dilanjutkan analisis lintas. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jumlah polong per tanaman memberikan pengaruh terbesar untuk hasil pada masing-masing galur dari tanaman buncis ungu generasi F5. Selain itu, pengaruh langsung melalui komponen hasil tersebut juga didukung dengan korelasi yang signifikan terhadap hasil pada semua galur. Oleh sebab jumlah polong per tanaman memberikan kontribusi terhadap hasil secara langsung maka seleksi untuk tanaman buncis ungu generasi selanjutnya dapat dipilih berdasarkan kriteria komponen hasil tersebut.