Eksplorasi Bakteri Antagonis Di Tanah Kawasan Organik Kebun Percobaan Cangar Sebagai Pengendali Bakteri Patogen Xanthomonas oryzae pv. oryzae

Main Author: Khoirunnisaa, Luthfiyyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131562/1/Luthfiyyah_Khoirunnisaa-125040200111124.pdf
http://repository.ub.ac.id/131562/
Daftar Isi:
  • Tanaman padi merupakan salah satu bahan pangan pokok yang dibutuhkan oleh penduduk di dunia termasuk penduduk Indonesia. Produksi padi sering mengalami penurunan akibat adanya serangan penyakit penting hawar daun bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo). Pengendalian terhadap penyakit ini umumnya menggunakan bakterisida berbahan dasar kimia sintetis yang dapat merugikan konsumen dan lingkungan. Pemanfaatan agens hayati merupakan salah satu solusi alternatif untuk pengendalian penyakit tersebut. Tanah organik diketahui mengandung berbagai jenis mikroorganisme. Salah satu mikroorganisme yang diketahui memiliki manfaat pada tanaman adalah bakteri. Tanah kawasan organik kebun percobaan cangar mengandung bahan organik yang cukup tinggi yaitu 4,75%, sehingga diduga terdapat berbagai bakteri antagonis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji keberadaan bakteri pada tanah kawasan organik yang berpotensi sebagai agens antagonis terhadap patogen Xoo penyebab penyakit hawar daun bakteri pada tanaman padi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang mulai bulan Desember 2015 – Juni 2016. Rangkaian penelitian meliputi eksplorasi bakteri antagonis pada tanah kawasan organik, uji antagonis bakteri dari tanah kawasan organik terhadap bakteri Xoo secara in vitro, karakterisasi dan identifikasi bakteri antagonis hingga tingkat genus, uji penekanan penyakit hawar daun bakteri pada tanaman padi varietas IR-64 secara in vivo. Pengujian secara in vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sedangkan pengujian secara in vivo menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pada kedua rancangan menggunakan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Pada pengujian antagonis secara in vitro didapatkan hasil zona hambat pada bakteri antagonis lebih kecil dibandingkan dengan kontrol menggunakan bakterisida. Isolat yang memiliki zona hambat terbesar adalah isolat dengan kode E16. Sedangkan hasil pada pengujian secara in vivo menunjukkan bahwa semua bakteri antagonis memiliki persentase penekanan yang sama antar perlakuan bakteri antagonis dan perlakuan kontrol bakterisida. Aplikasi bakteri antagonis tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, berat basah dan berat kering tanaman. Dari hasil identifikasi baik secara morfologi, fisiologi maupun biokimia pada bakteri antagonis diperoleh hasil bahwa isolat dengan kode E3, E14, E16 dan E21 termasuk pada genus Corynebacterium sp. Sedangkan isolat dengan kode E19 termasuk pada genus Clostridium sp.