Daftar Isi:
  • Budidaya pertanian pada saat ini banyak menggunakan teknik budidaya secara konvensional yang membutuhkan lahan luas. Disisi lain pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat menyebabkan kompetisi terhadap lahan pertanian. Terdapat alih fungsi lahan menjadi lahan non pertanian, seperti perumahan, areal industri dan gedung perkantoran menyebabkan lahan yang akan digunakan untuk budidaya menjadi sangat terbatas. Di Indonesia, produksi pertanian terutama pangan masih dominan diproduksi di Pulau Jawa, padahal 70% penduduk berdomisili di Pulau Jawa. Keadaan ini semakin mempersempit lahan pertanian. Salah satu alternatif budidaya yang dapat diterapkan selain menggunakan teknik konvensional yaitu dengan menggunakan teknik budidaya sistem vertikultur. Pada sistem vertikultur media tanam menjadi kunci utama perakaran tanaman dalam menyerap unsur hara dari media tanam yang terbatas. Penambahan bahan organik, mikoriza dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) ke dalam media tanam akan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Inokulasi mikoriza dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) juga mampu meningkatkan kesuburan tanah. Jamur mikoriza memiliki banyak manfaat bagi tanaman antara lain dapat meningkatkan penyerapan unsur hara, meningkatkan ketahanan terhadap serangan patogen, serta dapat meningkatkan ketahanan terhadap kondisi kekeringan (Simanungkalit, 2001), sedangkan rhizobacter atau PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) ialah kelompok bakteri yang dapat memacu pertumbuhan tanaman. Menurut Wahyudi (2009), PGPR berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman, hasil panen dan kesuburan lahan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2016 di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari P1 = Tanah (Kontrol), P2 = Tanah + Bahan Organik, P3 = Tanah + Mikoriza, P4 = Tanah + Rhizobacteria, P5 = Tanah + Bahan Organik + Mikoriza dan P6 = Tanah + Bahan Organik + Rhizobacteria. Parameter yang diamati ialah panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah anakan per rumpun, jumlah umbi panen, bobot umbi segar, bobot tanaman total kering matahari. Analisa data menggunakan analisa ragam (uji F) dengan taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan media tanam yang diberi bahan organik, mikoriza dan PGPR pada sistem vertikultur berpengaruh nyata terhadap parameter panjang tanaman, luas daun, jumlah daun per tanaman, jumlah anakan per tanaman, jumlah umbi per tanaman, bobot segar total tanaman, bobot kering tanaman. Perlakuan media tanah yang diberi mikoriza mempunyai bobot segarumbi per tanaman dan per m2 yang sama dengan media tanah + bahan organik + mikoriza dan tanah + bahan organik + PGPR. Pemberian mikoriza, bahan organik + mikoriza dan bahan organik + PGPR pada media tanah akan meningkatkan bobot segar umbi per tanaman dan per m2 23,08%, 34,87% dan 15,22% dibanding dengan media tanah.