Uji Daya Racun Ekstrak Daun Bintaro (Cerbera Odollam Gaertn.) Terhadap Mortalitas Kutu Daun (Aphis Gossypii Glover) (Hemiptera: Aphididae)

Main Author: LindiaRahayuWidiaSanti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131551/1/Lindia_Rahayu_Widia_Santi_125040200111063_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/131551/
Daftar Isi:
  • Aphis gossypii merupakan hama utama yang menyerang tanaman cabai. Hama tersebut menyebabkan kerusakan dengan menusuk dan menghisap cairan daun yang akibatnya daun keriput dan tanaman menjadi kerdil. Selain berperan sebagai hama ̧ A. gossypii juga menjadi vektor virus. Pengendalian yang sering dilakukan pada A. gossypii adalah dengan menggunakan pestisida sintetis. Penggunaan pestisida sintetis dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, sehingga alternatif lain untuk mengurangi dampak rusaknya lingkungan adalah dengan penggunaan pestisida nabati. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah daun bintaro. Hal ini karena bintaro mengandung senyawa cerberine yang bersifat toksik dan dapat mematikan serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji daya racun dari ekstrak daun bintaro dan pengaruhnya terhadap jumlah keturunan A. gossypii. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Toksikologi dan Rumah Kawat Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang pada bulan Februari 2016 sampai dengan Juni 2016. Penelitian menggunakan 6 konsentrasi yang berbeda dan 4 ulangan. Konsentrasi ekstrak daun bintaro yang diaplikasikan adalah 1000 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm, 4000 ppm, 5000 ppm, dan 0 ppm (kontrol). Ekstrak daun bintaro diperoleh dengan ekstraksi daun bintaro menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol 70%. Serangga uji diperoleh dari pertanaman cabai kemudian diinfestasikan pada tanaman cabai perbanyakan. Aplikasi yang digunakan adalah metode semprot dengan variabel pengamatan meliputi mortalitas serangga dan jumlah penurunan keturunan. Data mortalitas yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis probit program Hsin Chi untuk mengetahui nilai LC50 dan LT50. Data jumlah keturunan dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun bintaro memberikan pengaruh terhadap mortalitas dan jumlah keturunan. Pada konsentrasi 5000 ppm ekstrak daun bintaro mampu menyebabkan mortalitas A. gossypii sebesar 91,25%, sedangkan pada konsentrasi 1000 ppm mortalitas yang diperoleh sebesar 25%. Hasil dari analisis ragam menunjukkan bahwa ekstrak daun bintaro memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap mortalitas A. gossypii. Persentase penurunan jumlah keturunan A. gossypii pada konsentrasi 1000 ppm sebesar 20,5% dan pada konsentrasi 5000 ppm sebesar 77,75%. Berdasarkan analisis ragam ekstrak daun bintaro memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap persentase penurunan jumlah keturunan. Konsentrasi mematikan 50 % (LC50) terdapat pada konsentrasi 2166,63 ppm dan waktu mematikan 50% (LT50) pada 16,71 jam setelah aplikasi.