Bioaktivitas Ekstrak Tanaman Jeruk Purut (Citrus Hystrix D.C.) Terhadap Kumbang Tembakau Lasioderma Serricorne Fabricius (Coleoptera: Anobiidae)
Main Author: | Dhuha, MohSyamsu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131550/1/MOH._SYAMSU_DHUHA_-_125040200111231_-_HPT_FP_UB.pdf http://repository.ub.ac.id/131550/ |
Daftar Isi:
- Tembakau adalah salah satu komoditas terpenting di Indonesia. Namun, terdapat salah satu gangguan yang menyebabkan kerusakan dari segi kualitas dan kuantitas tembakau yaitu Lasioderma serricorne. Pengendalian dengan menggunakan pestisida sintetik memberikan efek negatif terhadap lingkungan, seperti resistensi hama dan residu kimia yang membahayakan bagi konsumen. Oleh karena itu, dibutuhkan pengendalian yang efektif, efisien, dan aman terhadap lingkungan dan konsumen dengan menggunakan pestisida nabati sebagai salah satu komponen pengendalian kumbang tembakau L. serricorne. Daun jeruk purut merupakan salah satu sumber yang dapat dijadikan pestisida nabati. Hal tersebut karena kandungan senyawanya yang bersifat racun dan repelen terhadap serangga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bioaktivitas dan daya racun ekstrak daun jeruk purut terhadap kumbang tembakau L. serricorne. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu komponen pengendalian hama kumbang tembakau L. serricorne yang lebih efisien, efektif, dan ramah lingkungan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium toksikologi dan rearing, jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dimulai pada bulan Januari sampai Juli 2016. Penelitian menggunakan 4 kali ulangan dengan beberapa level konsentrasi yaitu, 0 ppm (kontrol), 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, 50 ppm, dan 60 ppm. Penelitian yang dilakukan adalah menguji aktivitas fumigan dan repelen ekstrak daun jeruk purut. Data fumigan dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kesalahan 5%. Nilai LC50 (Median Lethal Concentration) dari uji fumigasi pada setiap fase dihitung dengan program Probit Analysis (Chi, 1997). Data uji repelensi dicari nilai Indeks Repellent (IR) kemudian dianalisis dengan analisis nonparametrik Kruskal Wallis. Berdasarkan hasil penelitian bioaktivitas ekstrak daun jeruk purut memiliki aktivitas fumigan terhadap imago, pupa, larva, dan telur L. serricorne. Secara berurutan nilai LC50 aktivitas fumigan tertinggi sampai terendah sebagai berikut; larva 47,56 ppm, imago 43,42 ppm, telur 31,61, dan pupa 29,63 ppm. Ekstrak daun jeruk purut bersifat repelen terhadap L. serricorne dengan nilai indeks repellent terbaik terdapat pada konsentrasi 60 ppm dengan nilai indeks repellent 66% dan termasuk dalam kelas repelensi IV yang berarti memiliki tingkat repelensi kuat.