Analisis Kelayakan Investasi Usaha Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Agroindustri Olahan Belimbing Manis Blitar (Studi Pada Koperasi Swadaya Masyarakat Tejo Sumuna, Kelurahan Karang Sari, Kecamatan

Main Author: Alvian, Rio
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131541/1/Rio_alvian_125040100111026.pdf
http://repository.ub.ac.id/131541/
Daftar Isi:
  • Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan salah satu pilar impian Masyarakat ASEAN yang dicetuskan dalam kesepakatan Bali Concord II. ASEAN berharap dapat membentuk sebuah pasar tunggal dan basis produksi sebelum tahun 2015. Pergerakan barang, jasa investasi dan buruh terampil di ASEAN akan dibuka dan diliberalisasi sepenuhnya. Terdapat 12 sektor yang menjadi prioritas (Priority Integration Sektors) untuk mencapai moment tersebut. 12 sektor tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu tujuh sektor barang industri dan lima sektor jasa. Ke-tujuh sektor barang industry terdiri atas produk berbasis pertanian, elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil, otomotif dan produk berbasis kayu. Sedangkan kelima sektor jasa tersebut adalah transportasi udara, e-asean, pelayanan kesehatan, turisme dan jasa logistik. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi prioritas pada pasar bebas MEA. Sebagai salah satu cara mengembangkan sektor pertanian dapat dilakukan dengan pemberian nilai tambah pada komoditas pertanian. Agroindustri belimbing manis Blitar merupakan salah satu contoh agroindustri yang ada di Indonesia. Kawasan agroindustri belimbing manis (Averhoa carambola L.) tersebut terletak di Kelurahan Karangsari, Kota Blitar. Agroindustri olahan belimbing manis Blitar memilki cakupan pasar yang masih sempit, serta skala produksinya juga masih kecil. Hulu dari permasalahan tersebut adalah kurangnya modal untuk mengembangkan skala usaha dari agroindustri (skala rumah-tangga). Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah (1) menganalisis kelayakan investasi usaha olahan belimbing yang dijalankan KSM Tejo Sumuna. (2) Menganalisis sensitivitas agroindustri olahan belimbing manis Blitar yang dijalankan KSM Tejo Sumuna terhadap perubahan harga bahan baku. Pemilihan lokasi penelitian menggunakan metode purposive, yaitu pada salah satu pelaku usaha olahan belimbing, KSM Tejo Sumuna, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Sampel dipilih dengan metode purposive juga dengan milih beberapa key informant dari KSM Tejo SumunaKelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Data primer didapatkan dari proses wawancara kepada pelaku usaha dengan menggunakan alat bantu kuisioner, selain itu juga dilakukan observasi (pengamatan secara langsung). Data skunder dari penelitian ini didapatkan dari pustaka-pustaka ilmiah terkait, serta dari dokumen-dokumen dan laporan dari instansi terkait. Untuk metode analisis data, digunakan dua metode, yaitu metode deskriptif yang digunakan untuk mengGambarkan keadaan tempat penelitian dan menggunakan metode analisis kelayakan usaha yang terdiri dari metode NPV, IRR, Payback Period, serta B/C Ratio. Berdasarkan hasil analisis kelayakan investasi dan analisis sensitivitas didapatkan hasil diantaranya yaitu, olahan belimbing layak untuk diinvestasikan ditinjau dari aspek finansial. Produk sari belimbing memiliki nilai NPVsebesar Rp 77.436.659; Net B/C Ratio sebesar 3,26; nilai IRR pada tingkat 53,79% serta Payback Period selama 2,78 tahun. Produk sirup belimbing memiliki nilai NPV sebesar Rp 38.817.125; Net B/Cratio sebesar 11,43; IRR pada tingkat 209,80%; dan Payback Period selama 1,45 tahun. Produk manisan belimbing memiliki nilai NPVsebesar Rp 76.179.053; Net B/Cratio sebesar 3,58; IRR pada tingkat 59,46%; kemudian Payback Period selama 2,64 tahun. Agroindustri olahan belimbing manis Blitar sensitif terhadap perubahan harga bahan baku, pada saat harga bahan baku naik 5% Agoindustri olahan belimbing KSM Tejo Sumuna tetap layak dilaksanakan, tetapi pada saat harga bahan baku naik 10% usaha sirup belimbing berada di bawah kiteria kelayakan. Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti diantaranya yaitu (1) KSM Tejo Sumuna sebaiknya melakukan ekspansi usaha dengan meningkatkan jumlah produksi melalui peningkatan kapasitas alat produksi, sehingga manfaat yang diperoleh usaha tersebut dapat meningkat (2) Pada saat terjadi kenaikan harga bahan baku, sebaiknya KSM Tejo Sumuna juga menaikkan harga jual produknya agar usaha yang dijalankan tetap layak dan memberikan keuntungan