Analisis Keunggulan Komparatif Dan Kompetitif Usahatani Jagung (Zea Mays L.): Pendekatan Pam (Studi Kasus Di Desa Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo)

Main Author: DewiHidayaningtyas, Puspita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131538/19/BAB_I-VI_bismillah_fix.pdf
http://repository.ub.ac.id/131538/20/jurnal_artikel.pdf
http://repository.ub.ac.id/131538/20/COVER.pdf
http://repository.ub.ac.id/131538/21/RINGKASAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/131538/
Daftar Isi:
  • Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditas pertanian yang penting. Jagung menjadi salah satu sumber karbohidrat terpenting di dunia, setelah tanaman gandum dan padi. Jagung selain digunakan sebagai bahan pangan (food), juga digunakan sebagai bahan pakan (feed) dan bahan bakar (fuel). Permintaan jagung yang semakin besar harus diimbangi dengan peningkatan produksi jagung, sehingga Indonesia tidak harus bergantung dengan impor dari negara lain untuk dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri. Pengembangan usahatani jagung di sentra produksi jagung diperlukan agar Indonesia dapat mengurangi impor jagung. Desa Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok merupakan salah satu desa penghasil jagung di Kota Probolinggo. Penelitian dilakukan di Desa Sumber Wetan dengan tujuan untuk mengetahui penggunaan input produksi, biaya serta pendapatan usahatani jagung, menganalisis keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif usahatani jagung serta menganalisis pengaruh perubahan harga output dan harga input terhadap keunggulan komparatif dan kompetitif usahatani jagung di Desa Sumber Wetan. Metode penentuan lokasi pada penelitian ini dilakukan secara purposive yaitu di Desa Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016. Responden yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 40 petani jagung. Metode yang digunakan dalam analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan pendekatan PAM (Policy Analysis Matrix) untuk mengukur tingkat keunggulan komparatif dengan indikator DRCR (Domestic Resource Cost Ratio) dan mengukur tingkat keunggulan kompetitif dengan indikator PCR (Private Cost Ratio). Penelitian ini juga menggunakan analisis sensitivitas untuk mengetahui perubahan tingkat keunggulan komparatif dan kompetitif yang terjadi akibat adanya perubahan harga output dan harga input tradable pupuk anorganik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani jagung di Desa Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo memiliki keunggulan komparatif dengan nilai DRCR sebesar 0,438 atau kurang dari 1. Hal ini berarti usahatani jagung di Desa Sumber Wetan telah efisien dalam penggunaan sumberdaya yang dimiliki sehingga mampu menggunakan sumberdaya domestik lebih kecil untuk menghasilkan satu satuan devisa. Usahatani jagung di Desa Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo juga memiliki keunggulan kompetitif dengan nilai PCR sebesar 0,547 yang artinya usahatani jagung di Desa Sumber Wetan efisien secara finansial. Nilai PCR kurang dari 1 artinya usahatani telah mampu membiayai sumberdaya domestik pada harga aktual. Analisis sensitivitas yang dilakukan menunjukkan bahwa perubahan harga pupuk anorganik, harga output jagung mempengaruhi penurunan tingkat keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif usahatani jagung di Desa Sumber Wetan. Terdapat tiga simulasi yang digunakan yaitu kenaikan harga pupuk anorganik yaitu pupuk Urea, pupuk Phonska dan pupuk ZA masing-masing sebesar 10 dan 20 persen, penurunan harga jagung sebesar 10 dan 15 persen, serta kenaikan harga pupuk anorganik yaitu pupuk Urea, pupuk Phonska dan pupuk ZA masing-masing sebesar 15 persen dan secara bersamaan harga output turun sebesar 15 persen. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa penurunan tingkat keunggulan komparatif tertinggi terjadi saat harga pupuk anorganik naik sebesar 20 persen dengan penurunan mencapai 22,3 persen. Penurunan tingkat keunggulan kompetitif tertinggi terjadi saat harga output jagung turun sebesar 15 persen dengan penurunan mencapai 20,78 persen. Saran yang dapat diberikan terkait hasil penelitian antara lain peningkatan produksi usahatani jagung dapat dilakukan dengan penggunaan benih unggul yang tahan terhadap hama dan penyakit serta pupuk anorganik yang sesuai anjuran. Peningkatan keunggulan komparatif dan kompetitif usahatani jagung dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan input produksi seperti pupuk anorganik serta pemanfaatan teknologi. Selain itu, perlu adanya dukungan pemerintah terhadap harga jagung lokal serta pemberian subsidi pada input produksi usahatani jagung