Populasi Dan Tingkat Serangan Kumbang Ambrosia Euplatypus Parallelus (Coleoptera: Platypodidae) Pada Tanaman Sonokembang (Pterocarpus Indicus) Di Pusat Kota Dan Pedesaan, Kota Malang

Main Author: NailaturRizqiyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131526/1/Skripsi_Nailatur_Rizqiyah.pdf
http://repository.ub.ac.id/131526/
Daftar Isi:
  • Tanaman Sonokembang merupakan tanaman tahunan yang tersebar di berbagai negara di dunia. Tanaman ini dipilih sebagai salah satu tanaman yang banyak ditanam di tepi-tepi jalan karena memiliki peran penting dalam menyediakan oksigen bagi manusia. Di Kota Malang, tanaman sonokembang banyak ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias dan peneduh. Pada tahun 2012 tanaman sonokembang mengalami kerusakan hingga menyebabkan kematian tanaman sonokembang mencapai 10,54%. Kematian tanaman sonokembang tersebut diketahui terjadi akibat adanya serangan Kumbang Ambrosia Euplatypus parallelus. Serangan Kumbang Ambrosia tersebut merupakan salah satu bentuk gangguan pada tanaman sonokembang. Munculnya serangan hama berasal dari gangguan fungsi dan faktorfaktor pengendali alami dari dalam ekosistem yang tidak seimbang. Struktur lingkungan yang berbeda menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya serangan serangga tersebut. Akan tetapi, terbatasnya informasi terkait populasi dan tingkat serangan Kumbang Ambrosia E. parallelus khususnya di pusat kota dan pedesaan, sehingga perlu dilakukan penelitian terkait hal tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di pusat kota Malang, Kelurahan Cemorokandang, dan Laboratorium Entomologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian dilaksanakan pada April sampai Juni 2016. Pengamatan penelitian meliputi jumlah populasi hama, jumlah tanaman yang terserang, jumlah lubang gerekan, keragaman vegetasi, dan pengamatan kualitas udara dengan bioindikator. Pengamatan jumlah populasi dilakukan secara manual pada tanaman yang terserang. Selanjutnya, pengamatan jumlah tanaman terserang dilakukan dengan membuat plot pengamatan berukuran 40x40 m. Dari dalam plot tersebut diambil 10 tanaman sonokembang sebagai tanaman sampel yang akan diamati. Pengamatan jumlah lubang gerekan dilakukan secara manual dengan menghitung banyaknya lubang gerekan pada tanaman yang terserang. Ketiga variabel tersebut diamati setiap dua hari sekali. Kemudian untuk pengamatan keragaman vegetasi dilakukan dengan membentuk plot kecil berukuran 10x10 m di dalam plot utama (Plot 40x40 m). Pengamatan kualitas udara dilakukan dengan menggunakan bioindikator lumut kerak yang dilakukan dengan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, populasi dan tingkat serangan Kumbang Ambrosia E. parallelus di Kota Malang lebih banyak ditemukan di wilayah pusat kota dibandingkan di pedesaan.