Daftar Isi:
  • Paprika sebagai salah satu komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi, memiliki peluang besar yang hasil panennya dapat diekspor ke luar negeri. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi paprika yaitu menggunakan teknik budidaya secara hidroponik. Menurut Lingga (2002) budidaya tanaman secara hidroponik memiliki keuntungan, yaitu: dapat dilakukan pada ruang atau tempat yang terbatas dan higienis; apabila dilakukan di rumah kaca dapat diatur suhu dan kelembabannya; nutrien yang diberikan digunakan secara efisien oleh tanaman; dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim; kualitas tanaman yang dihasilkan lebih bagus dan tidak kotor; tanaman memberikan hasil yang kontinu. Media untuk tanaman hidroponik bermacam-macam, misalnya arang sekam, pasir, zeolit, rockwoll, gambut (peat moss) dan serbuk sabut kelapa. Penambahan unsur hara pada paprika menggunakan fermentasi urin kelinci dan fermentasi paitan, diketahui memiliki kandungan unsur hara yang tinggi dan baik bagi pertumbuhan tanaman. Menurut Karama et al. (1991), di dalam urin kelinci, terkandung 2.62% Nitrogen; 2.46% Fosfor; dan 1.86% Kalium, sedangkan pada tanaman paitan, memiliki 1.76% Nitrogen; 0.82% fosfor; dan 3.92% Kalium (Olabode et al., 2007). Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan fermentasi urin kelinci dan fermentasi paitan terhadap pertumbuhan dan hasil buah paprika serta mengetahui jenis dan konsentrasi yang sesuai (fermentasi urin kelinci dan fermentasi paitan) bagi pertumbuhan dan hasil tanaman paprika. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa dengan penambahan fermentasi urin kelinci dan fermentasi paitan pada konsentrasi tertentu akan memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanaman paprika. Penelitian dilaksanakan di dalam rumah kasa di kebun percobaan Cangar Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dengan ketinggian tempat 1700 mdpl dengan suhu rata-rata 18oC. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2013 – Oktober 2014. Bahan yang digunakan benih paprika kultivar Yellow Star, arang sekam, pupuk A-B Mix Joro, fermentasi urin kelinci dan fermentasi paitan. Alat yang digunakan antara lain polibag, hand sprayer, tangki, tray, alat tulis dan kamera. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 1 perlakuan kontrol dan 8 perlakuan aplikasi fermentasi urin kelinci dengan konsentrasi masing-masing 5, 10, 15 dan 20% dan fermentasi paitan dengan konsentrasi masing-masing 25, 50, 75, 100%. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga total satuan percobaan berjumlah 27 petak. Setiap petak percobaan terdiri atas 3 tanaman dan pengamatan dilakukan pada setiap tanaman, sehingga dilakukan pengamatan pada 81 tanaman perlakuan. Pemberian fermentasi urin kelinci dan fermentasi paitan dilakukan sebanyak 4 kali dengan cara disiramkan ke tanaman pada umur 5, 7, 9 dan 11 minggu setelah pindah tanam. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%, jika pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan fermentasi urin kelinci dan fermentasi paitan memberikan hasil yang lebih tinggi pada panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman dan bobot buah per tanaman. Perlakuan dengan penambahan fermentasi paitan 100% memberikan hasil jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman dan bobot kering total tanaman yang lebih tinggi daripada perlakuan yang lain. Pada hasil tanaman paprika, pemberian fermentasi urin kelinci dan fermentasi paitan belum dapat meningkatkan hasil buah tanaman paprika