Pengaruh Waktu Pemberian Pupuk Kandang Terhadap Peranan Bacillus Subtilis Dalam Pengendalian Tumv (Turnip Mosaic Virus), Pertumbuhan, Dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.)
Main Author: | Kaerani, Anisa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13151/1/ANISA%20KAERANI.pdf http://repository.ub.ac.id/13151/ |
Daftar Isi:
- Tanaman sawi (Brassica juncea L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari suku kubis-kubisan (Brassicaceae).Produksi tanaman sawi di Indonesia tahun 2014 mencapai 602.468 ton. Akan tetapi pada tahun 2015 produksi sawi mengalami penurunan, hasil produksinya hanya mencapai 600.200 ton. (BPS, 2017). Natasha, (2013) menyebutkan bahwa proses budidaya tanaman sawi mengalami penurunan karena adanya serangan penyakit, salah satunya virus, yaitu Turnip Mosaic Virus (TuMV) yang merupakan salah satu virus yang menyerang tanaman sawi. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Dengan Faktor waktu aplikasi pupuk kandang kotoran kambing yaitu Aplikasi pupuk Saat Tanam, Aplikasi pupuk 3 minggu sebelum tanam, Aplikasi pupuk 2 minggu sebelum tanam, Aplikasi pupuk 1 minggu sebelum tanam, Aplikasi pupuk 1 minggu setelah tanam, Aplikasi pupuk 2 minggu setelah tanam. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali sehingga didapatkan 24 unit percobaan.Data dianalisis menggunakan uji F taraf kesalahan 5% dan apabila berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Waktu aplikasi pupuk kandang yang berbeda dapat mempengaruhi kerja PGPR Bacillus subtilis dalam pengendalian TuMV, pertumbuhan dan produksi tanaman sawi, dimana untuk tinggi tanaman, intensitas serangan penyakit serta masa inkubasi perlakuan pemberian pupuk 2 minggu setelah tanam merupakan waktu aplikasi pupuk terbaik pada ketiga variabel tersebut, sedangkan untuk jumlah daun waktu pemberian pupuk 2 minggu sebelum tanam menjadi perlakuan yang memiliki rata – rata jumlah daun terbanyak, sedangkan untuk bobot basah dari keenam perlakuan tidak berpengaruh, dengan perbedaan waktu aplikasi pupuk kandang pada penelitian ini hasil yang di dapatkan juga berbeda- beda antar perlakuan pada tiap variabel yang berbeda.