Keragaan 16 Galur Inbrida Jagung Ketan (Zea mays L ceratina K.) pada Generasi S4

Main Author: NurilFiddin, Fikriyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131508/1/Skripsi_Jagung_Ketan_Bismillah_fixfix.pdf
http://repository.ub.ac.id/131508/
Daftar Isi:
  • Jagung ketan (Z. Mays L. certina K.) merupakan jenis jagung khusus yang berpotensi sebagai sumber diversifikasi bahan pangan atau bahan industri. Jagung ketan mempunyai kandungan pati dalam bentuk amilopektin yang besar, yaitu mencapai hampir mencapai 100%. Namun di Indonesia, persebaran jagung ketan tidak seperti jenis jagung lainnya dan masih terpusat di Sulawesi. Selain itu, Umumnya jagung ketan lokal yang ditanam petani mempunyai produktivitas yang rendah yaitu kurang dari 2 ton ha-1. Produktivitas yang rendah disebabkan karena petani menggunakan benih dari hasil seleksi masa dari yang dilakukan pada masa tanam, yaitu dengan menyisakan sebagian tanaman untuk digunakan sebagai benih untuk musim tanam sebelumnya. Untuk meningkatkan produktivitas dapat digunakan jagung ketan unggul berupa varietas hibrida. Varietas hibrida merupakan hasil persilangan F1 dari dua tetua inbrida yang bersifat unggul, sehingga perlu pembentukan tetua inbrida. Salah satu tahapan dalam pembentukan tetua hibrida adalah penilaian penampilan (keragaan) terhadap suatu genotipe. Penelitian ini bertujuan untuk keseragaman pada masing-masing galur inbrida jagung ketan, menduga nilai heritabilitas arti luas dan mencari galur yang berpotensi sebagai tetua hibrida. Hipotesis penelitian ini adalah nilai KKG dan KKF pada semua karakter rendah dan mempunyai nilai keseragaman yang tinggi, nilai heritabilitas arti luas pada semua karakter tinggi dari masing-masing galur inbrida jagung ketan generasi S4 dan terdapat beberapa galur yang berpotensi sebagai tetua dalam pembentukan varietas hibrida. Penelitian ini dilaksankan pada Desember 2015-Maret 2016 di Sedayu, Kelurahan Turen, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan adalah Cangkul, roll meter, tali rafia, mistar, timbangan analitik, tugal, alfa broad, spidol, label, kamera digital, kalkulator dan jangka sorong. Bahan yang digunakan adalah 16 galur inbrida jagung ketan generasi S4, NPK, ZA, insektisida dan fungsida. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 1 perlakukan yaitu galur, terdiri dari 16 galur yang diulang 3 kali. Setiap satuan percobaan terdapat 30 tanaman dengan 10 sampel tanaman yang ditanam dalam satu baris dengan jarak tanam 75 cm x 15 cm dan tiap lubang 1 tanaman. Parameter pengamatan yang diamati adalah karakter pada fase vegetatif, generatif dan komponen hasil. Data kualitatif dianalisa secara diskriptif dan dipresentasekan tiap karakter pada masing-masing galur. Kemudian nilai presentase yang dominan dimasukkan dalam skoring yang terbagi menjadi 4 kriteria. Selain itu, untuk menggambarkan hubungan karakter kualitatif dengan heritabilitas beberapa karakter disajikan dalam bentuk grafik 4 kuadran. Data kuantitatif dianalisis secara statistik menggunakan analisis ragam dengan uji F pada taraf 5%. Apabila terdapat perbedaan yang nyata dilakukan dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Untuk mengetahui nilai kergaman genetik dan fenotipe dihitung dengan rumus KKG dan KKF serta dihitung heritabilitas arti luas untuk mengetahui proporsi genetik yang mempengaruhi fenotipe. Hasil penelitian berdasarkan nilai KKG dan KKF karakter kuantitatif, semua karakter pada masing-masing galur mempunyai nilai yang rendah kecuali pada karakter bobot tongkol dengan krieria rendah-agak rendah, sehingga keseragaman masing-masing galur tergolong tinggi. Berdasarkan nilai skoring karakter kualitatif, galur yang mempunyai nilai keseragaman yang tinggi adalah JPIE4+44, JPIE4+52, JPIE4+64, JPIE4+62, JPIE4+66, JPIE4+60 dan JPIE4+50. Nilai heritabilitas dalam galur karakter umur anthesis, umur silking dan umur panen pada semua galur termasuk dalam kriteria tinggi. Karakter kuantitatif lain, nilai heritabilitasnya termasuk dalam kriteria rendah hingga tinggi. Galur-galur yang berpotensi sebagai tetua hibrida berdasarkan tabel rekapitulasi hubungan heritabilitas karakter kuantitatif dan skor karakter kualitatif dengan rata-rata skoring ≥3.5 adalah galur JPIE4+35,JPIE4+44, JPIE4+64, JPIE4+62, JPIE4+66, JPIE4+60 dan JPIE4+50.