Pertumbuhan Populasi Dan Perkembangan Tribolium Castaneum (Herbst.) (Coleoptera: Tenebrionidae) Pada Beras Putih, Merah, Dan Hitam Dalam Berbagai Proporsi Butiran Utuh Dan Patah
Main Author: | Rizqoh, Nur Maulidiya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13149/1/NUR%20MAULIDIYA%20RIZQOH.pdf http://repository.ub.ac.id/13149/ |
Daftar Isi:
- Beras merupakan salah satu sumber makanan utama bagi mayoritas penduduk dunia dan produk pertanian penting di Indonesia. Ketersediaan pangan yang cukup harus didukung oleh adanya surplus beras sebagai cadangan bahan pangan. Penurunan kualitas dan kerusakan komoditi pangan termasuk beras dapat disebabkan oleh berbagai jenis hama pascapanen. Salah satu serangga hama pascapanen yang penting dan dapat menimbulkan kerusakan pada beras adalah Tribolium castaneum (Herbst.) (Coleoptera: Tenebrionidae). Pengaruh jenis dan proporsi bentuk fisik butiran beras terhadap pertumbuhan populasi dan perkembangan T. castaneum masih belum banyak diketahui, sehingga penelitian mengenai pertumbuhan populasi dan perkembangan hama gudang T. castaneum pada berbagai jenis dan proporsi bentuk beras perlu dikaji. Pengetahuan tentang pertumbuhan populasi dan perkembangan T. castaneum akan memberikan informasi dalam pengelolaan hama di tempat penyimpanan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2018 di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Serangga T. castaneum diperoleh dari koleksi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Beras yang digunakan dalam penelitian adalah beras putih organik varietas IR 64, beras merah organik varietas Aek Sibundong, dan beras hitam organik varietas Hare Kwa. Penelitian terdiri dari lima belas perlakuan dengan proporsi bentuk butiran setiap jenis beras yang berbeda, meliputi proporsi 100% utuh, 75% utuh dan 25% patah, 50% utuh dan 50% patah, 25% utuh dan 75% patah, serta 100% patah. Penelitian pertumbuhan populasi dilakukan dengan menggunakan tabung kaca (d=6,5 cm, t=9,5 cm) yang diisi dengan 30 g pakan sesuai perlakuan, selanjutnya diinfestasi 15 pasang imago umur 1 hingga 2 minggu hasil perbanyakan di laboratorium. Penelitian perkembangan dilakukan dengan menggunakan tabung kecil (d=3 cm, t=3 cm) yang diisi dengan 3 g pakan sesuai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan populasi dan perkembangan T. castaneum lebih sesuai pada beras merah dan hitam dengan proporsi 100% butiran patah dan 75%, 50%, serta 25% butiran patah yang dikombinasi dengan butiran utuh. Kemampuan serangga T. castaneum untuk merusak butiran utuh sangat rendah dan sebaliknya, dapat bereproduksi dengan cepat pada butiran pecah. Kandungan karbohidrat yang terlalu tinggi pada beras putih butiran utuh (79,93%) dan patah (78,37%) diduga dapat menyebabkan keracunan bagi serangga (Patton, 1963). Nutrisi yang dibutuhkan serangga meliputi asam amino, vitamin, garam mineral, karbohidrat, lipid, serta sterol, seharusnya dalam kondisi yang seimbang, khususnya rasio kandungan protein dan karbohidrat (Parra, 2012).