Daftar Isi:
  • Perkembangan industri di Indonesia dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, namun limbah yang dihasilkan dari sisa proses produksi dapat mencemari lingkungan. Lahan di daerah Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur tercemar limbah industri dan terkontaminasi logam berat Kadmium (Cd). Kadmium yang terdapat pada tanah dapat menurunkan produktifitas tanaman karena Kadmium tidak dibutuhkan dalam metabolisme tanaman. Pada tubuh manusia, Kadmium yang terakumulasi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan gangguan pada tulang (itai-itai). Oleh karena itu, rehabilitasi lahan diperlukan untuk mengurangi tingkat kontaminasi Kadmium agar dapat ditanami tanaman pangan. Salah satu metode rehabilitasi lahan yang dapat digunakan ialah fitoremediasi. Fitoremediasi ialah suatu metode untuk memindahkan logam dalam tanah yang terkontaminasi dengan menggunakan tumbuhan. Oleh karena itu, diperlukan tanaman yang mempunyai kemampuan untuk mengkonsentrasi logam di dalam biomassanya dengan kadar yang tinggi. Tanaman koro benguk (Mucuna pruriens) sangat toleran dan dapat tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah. Tanaman ini memiliki pertumbuhan yang cepat sehingga dapat membantu mengurangi konsentrasi Kadmium dalam tanah. Koro benguk sebagai tanaman hiperakumulator lebih efektif apabila bersimbiosis dengan mikoriza Glomus sp. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan koro benguk (Mucuna pruriens) dan mikoriza Glomus sp dalam menyerap Kadmium. Penelitian dilakukan dirumah plastik. Tanaman koro benguk ditanam pada polibag dengan 5kg tanah. Tanaman koro benguk ditanam selama 7 minggu selama masa vegetatif. Penelitian ini susun dengan rancangan acak kelompok faktorial dua faktor dengan diulang 3 kali. Faktor pertama adalah jumlah tanaman koro benguk dan faktor kedua mikoriza. Perlakuan yang diuji yaitu T1M0 (1 tanaman koro benguk), T1M1 (1 tanaman koro benguk dengan 15 spora mikoriza), T1M2 (1 tanaman koro benguk dengan 30 spora mikoriza), T2M0 (2 tanaman koro benguk), T2M1 (2 tanaman koro benguk dengan 15 spora mikoriza), T2M2 (2 tanaman koro benguk dengan 30 spora mikoriza). Jika terdapat pengaruh, uji T 5% dilakukan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi tanaman koro benguk dapat menurunkan konsentrasi Kadmium dalam tanah sebesar 14,88%. Penambahan mikoriza dapat meningkatkan akar terinfeksi mikoriza sebesar 77,8 %. Aplikasi kombinasi 1 koro benguk dengan 15 mikoriza dapat menurunkan koksentrasi Kadmium 55%