Pengaruh Residu Teh Kompos Kulit Pisang dengan Aplikasi Asam Humat terhadap Ketersediaan dan Serapan Kalium serta Produksi Bawang Merah (Allium cepa L.)
Daftar Isi:
- Tidak semua unsur hara yang terdapat dalam tanah dapat diserap oleh tanaman, sehingga dimungkinkan terdapat sisa unsur hara di dalam tanah yang disebut dengan residu. Hasil analisis dasar awal pada penelitian residu teh kompos kulit pisang setelah penanaman pertama bawang merah, diperoleh nilai kandungan hara yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan aplikasi asam humat untuk dapat meningkatkan ketersediaan hara pada penelitian bawang merah selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) Mengetahui pengaruh residu teh kompos kulit pisang dengan aplikasi asam humat terhadap ketersediaan dan serapan kalium pada bawang merah (Allium cepa L). (2) Mengetahui pengaruh ketersediaan dan serapan kalium terhadap produksi bawang merah (Allium cepa L) pada Alfisol. Penelitian dilakukan di rumah plastic Ngijo dan Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, pada bulan Maret hingga Juni 2016. Variabel pengamatan meliputi K-tersedia, Serapan K, C Organik, dan pH, serta produksi umbi berupa jumlah umbi, berat basah tanaman dan berat kering umbi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Kombinasi perlakuan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh (Aprilio,2016) yang terdiri dari kontrol (A0), Residu 150% Teh Kompos (A1), Residu 125% Teh Kompos dan 25% KCl (A2), Residu 100% Teh Kompos dan 50% KCl (A3), Residu 75% Teh Kompos dan 25% KCl (A4), Residu 50% Teh Kompos dan 100% KCl (A5), Residu 25% Teh Kompos dan 125% KCl (A6), Residu 150% KCl (A7) dengan penambahan asam humat. Data diuji dengan analisis ragam, dilanjutkan dengan uji Duncan dan korelasi serta regresi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan residu teh kompos kulit pisang dengan aplikasi asam humat terhadap jumlah umbi, berat basah dan kering tanaman. Ketersediaan K tertinggi dihasilkan pada perlakuan A2 Residu 125% Teh Kompos dan 25% KCl dengan peningkatan 56,90% jika dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan A2 juga dapat meningkatkan jumlah umbi dari penanaman pertama, yaitu 13,00 umbi tanaman-1 menjadi 16,67 umbi tanaman-1 dan berat kering umbi dari 31,90 g tanaman-1 menjadi 41,97 g tanaman-1. Serta menghasilkan berat basah bawang merah sebanyak 165,57 g tanaman-1.