Potensi Bakteri Rizosfer Lamtoro Di Ub Forest Sebagai Pengendali Penyakit Rebah Kecambah Rhizoctonia Solani Pada Tanaman Kedelai
Main Author: | Djemelyana, Lisa Edna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13145/1/LISA%20EDNA%20DJEMELYANA.pdf http://repository.ub.ac.id/13145/ |
Daftar Isi:
- Kedelai merupakan komoditas terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Selain itu, kedelai juga merupakan komoditas palawija yang kaya akan protein. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk setiap tahunnya, upaya peningkatan produksi kedelai terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun terdapat beberapa kendala dalam peningkatan produksi antara lain organisme pengganggu tanaman. Salah satu penyakit penting kedelai adalah penyakit rebah kecambah. Penyakit rebah kecambah ini sudah banyak tersebar ke daerah pertanaman di seluruh Indonesia. Kerugian yang ditimbulkan sebesar 70-80% jika keadaan lingkungan mendukung bagi patogen tersebut, misalnya pada musim hujan. Salah satu upaya pengendalian serangan jamur R.solani yaitu dengan agen hayati. Oleh karena itu dilakukan eksplorasi bakteri rizosfer di UB Forest untuk mengendalikan penyakit rebah kecambah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dimulai pada bulan Januari hingga bulan Juni 2018. Tahapan penelitian yaitu pengambilan sampel tanah rizosfer tanaman legum, isolasi bakteri, seleksi bakteri antagonis, uji penghambatan pertumbuhan patogen R.solani secara in vitro, uji penghambatan penyakit rebah kecambah dan identifikasi bakteri Hasil isolasi bakteri rizosfer legum diperoleh 31 isolat bakteri dan terdapat 9 isolat bakteri yang bersifat antagonis terhadap patogen R.solani. Dari 9 isolat bakteri dipilih 5 isolat yang memiliki penghambatan terbesar untuk dilakukan uji antagonis terhadap jamur patogen R. solani. Kelima isolat bakteri tersebut adalah isolat B11 dan B20 yang tergolong dalam genus Clostridium, isolat B27, B28 dan B30 tergolong dalam genus Pantoea. Isolat bakteri yang memiliki penghambatan tertinggi pada uji in vitro yaitu isolat B11 sebesar 34,99% yang termasuk dalam genus Clostridium.Sedangkan pada pengujian terbaik secara in vivo terjadi pada isolat B20 sebesar 13,75% yang merupakan genus Clostridium.