Pengaruh Aplikasi Lactobacillus bulgaricus Terhadap Kemantapan Agregat Tanah Lempung Berpasir Di Kecamatan Wonosari - Kabupaten Malang

Main Author: Muluk, MabrurIbadul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131443/1/Skripsi_Lengkap_print_fix.pdf
http://repository.ub.ac.id/131443/
Daftar Isi:
  • Kelas tekstur tanah lempung berpasir merupakan salah satu tipe tanah yang mempunyai kemampuan untuk meloloskan air atau permeabilitas yang tinggi. Permasalahan yang dapat terjadi pada tanah lempung berpasir karena memiliki kepadatan (agregasi) yang rendah, dan yang lebih ekstrim adalah tanah lempung berpasir ini miskin bahan organik (C-organik <1,0%). Perlu ada perbaikan untuk mendukung fungsi tanah pertanian. Salah satu pembenah tanah yang dapat meningkatkan agregat tanah adalah bakteri penghasil eksopolisakarida Lactobacillus bulgaricus salah satu bakteri penghasil eksopolisakarida. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi, Biologi Tanah, Fisika Tanah, Kimia Tanah dan Mikrobiologi Universitas Brawijaya Malang, berlangsung pada bulan November 2013 sampai Januari 2014. Sampel tanah diambil di Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan (P0= 200 ml aquadest, P1=200 ml media molase, P2=100 aquadest + 100 media molases, P3=50 ml media + 150ml aquadest empat ulangan. Parameter yang diamati antara lain pengaruh media perbanyakan, kemantapan agregat, N, P, K, pH dan bahan organic tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nutrient broth (NB) memberikan pengaruh yang paling baik untuk perkembangan bakteri dibandingkan dengan media yang lain (air kelapa, legen dan larutan gula). Sampai pada hari ke 7 jumlah bakteri terbanyak terdapat pada NB. Molase (179x108), NB (282x108), larutan gula (156x108), air kelapa (124x108) dan legen (94x108). Pemberian Lactobacillus bulgaricus berpengaruh nyata terhadap peningkatan agregat tanah lempung berpasir. Pada analisis awal tanah memiliki nilai DMR 0,49 mm (kurang mantap) sejalan lamanya masa inkubasi sampai 30 hari P0,P1, P2 dan P3 masing-masing mengalami peningkatan menjadi 0,58 mm (agak mantap); 0,85 mm (sangat mantap) ; 0,77 mm (mantap) dan 0,73 (mantap). Lactobacillus bulgaricus juga memberikan pengaruh terhadap peningkatan bahan organik, P tersedia dan K tersedia. Akan tetapi bakteri ini tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan N tersedia dan pH tanah.