Analisis Kelayakan Usahatani Bawang Putih (Allium sativum) dengan Tanaman Alternatifnya (Kasus di Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu)
Main Author: | Ilmi, AhmadNaufalZainuddin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131433/1/NASKAH_PUBLIKASI_JURNAL_%28NAUFAL.pdf http://repository.ub.ac.id/131433/2/SKRIPSI_-AHMAD_NAUFAL_ZAINUDDIN_ILMI_-_125040100111114.pdf http://repository.ub.ac.id/131433/ |
Daftar Isi:
- Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan salah satu komoditas yang berperan penting dalam masyarakat Indonesia.Bawang putih menjadi bahan dasar dari hampir setiap masakan. Hal ini akan mempengaruhi tingkat konsumsi bawang putih di Indonesia.Berdasarkan data konsumsi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi bawang putih dari tahun ke tahun cendrung mengalami peningkatan. Tetapi hal ini tidak diikuti dengan meningkatnya luas panen, produksi, dan produktivitas bawang putih khususnya di Jawa Timur. Untuk memenuhi kebutuhan akan bawang putih, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk meningkat jumlah impor bawang putih. Kebijakan ini berpotensi meningkatkan ketergantungan bawang putih impor serta berpotensi mematikan usaha bawang putih lokal. Dengan masukknya bawang putih impor yang harganya di bawah harga bawang putih lokal, menyebabkan petani kalah bersaing. Permasalahan bawang putih dirasakan pula oleh petani bawang putih di Desa Giripurno, Kota Batu, Jawa Timur. Solusi untuk memecahkan permasalahan yang dapat dilakukan oleh petani bawang putih, yaitu dengan beralih ke komoditas alternatif berupa tomat dan bawang daun. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Menganalisis tingkat Pendapatan usahatani petani bawang putih dengan komoditas alternatifnya yaitu bawang daun dan tomat di Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu. (2)Menganalisis kelayakan usahatani petani bawang putih dengan komoditas alternatifnya yaitu bawang daun dan tomat di Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu.(3) Membandingkan tingkat pendapatan bawang putih dengan komoditas alternatifnya di Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu Metode penentuan responden yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan metode non probabilitymenggunakan teknik purposive sample. Hal ini dilakukan karena responden yang digunakan yaitu petani bawang putih di Desa Giripurno yang juga menanam komoditas alternatif. berupa tomat dan bawang daun. Banyaknya responden yang digunakan pada penelitian ini yaitu 20 petani. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis pendapatan usahatani dan analisis kelayakan usahatani. Analisis pendapatan usahatani digunakan untuk mendeskripsikan tujuan penelitian pertama, yang terdiri dari analisis pendapatan usahatani, analisis penerimaan usahatani, dan analisis total biaya usahatani. Sedangkan analisis kelayakan usahatani digunakan untuk mendeskripsikan tujuan penelitian yang kedua, yang terdiri dari analisis r/c ratio dan analisis Break Even Point. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya total bawang putih sebesar Rp 28.722.233, tomat sebesar Rp 15.340.686, dan bawang daun sebesar Rp 35.795.144. Penerimaan rata-rata bawang putih sebesar Rp 31.850.000, tomat sebesar Rp 25.360.000, dan bawang daun sebesar Rp 40.007.500. Pendapatan vi rata-rata bawang putih sebesar Rp 3.135.132, tomat sebesar Rp 11.179.820, dan bawang daun sebesar Rp 4.215.356. Hasil analisis R/C Ratio bawang putih sebesar 1,10 , tomat sebesar 1,78 dan bawang daun sebesar 1,11. Dapat di simpulkan bahwa usahatani ketiga komoditasi ini layak untuk diusahakan dan dikembangkan karena mampu memberikan keuntungan kepada petani di Desa Giripurno. Sedangkan hasil analisis BEP dibagi menjadi dua, yaitu BEP harga dan BEP unit. BEP unit bawang putih sebesar 1.873,7 kg, tomat sebesar 2..654,4 kg dan bawang daun sebesar 3,716 kg. Untuk BEP harga bawang putih sebesar Rp 13.809 , tomat sebesar Rp 3.066, dan bawang daun sebesar Rp 9.494,9. Di antara beberapa komoditas yang ditaman oleh petani, dapat disimpulkan bahwa kpmpditas tomat paling menguntungkan jika dibandingkan dengan komoditas bawang putih dan bawang daun. Saran yang dapat diberikan yaitu usahatani yang telah dilakukan oleh petani di Desa Giripurno secara keseluruhan dapat di lanjutkan untuk musim tanam berikutnya, dan juga dapat di kembangkan agar pendapatan petani itu sendiri meningkat. Selain komoditas alternatif yaitu bawang daun dan tomat, petani di Desa Giripurno harus memikirkan komoditas alternatif lainnya karena harga bawang daun dan tomat selalu berfluktuatif.