Analisis Sikap Petani Mitra terhadap Benih Jagung Varietas C-23 PT. BISI International Tbk di Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri

Main Author: Lutfiah, Layyin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131431/1/2._PERNYATAAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/131431/1/3._RINGKASAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/131431/2/1._COVER.pdf
http://repository.ub.ac.id/131431/3/5._ISI_SKRIPSI_LAYYIN_LUTFIAH_125040101111219.pdf
http://repository.ub.ac.id/131431/3/4._kata_pengantar_dan_teman2.pdf
http://repository.ub.ac.id/131431/
Daftar Isi:
  • Benih merupakan faktor penentu keberhasilan tanaman jagung. Kebutuhan benih jagung di Indonesia menjadi kebutuhan yang dianggap penting bagi sebagian masyarakat khususnya petani jagung. Sehingga harus diproduksi secara berkelanjutan agar dapat tersedia dengan baik dan mudah didapatkan oleh petani. Hal tersebut didukung dengan adanya target penggunaan benih jagung. Adanya target penggunaan benih varietas jagung menjadi salah satu penyebab bagi perusahaan benih untuk lebih meningkatkan produksinya. PT. BISI International Tbk merupakan perusahaan benih yang sudah membuktikan konsistensinya dalam industri pembenihan dengan produk benih yang dikeluarkan merupakan benih bersertifikat. PT. BISI International Tbk dalam penyediaan benih bersertifikat melakukan kerjasama dengan petani mitra, sehingga petani mitra merupakan salah satu faktor yang mendukung dalam penyediaan produksi benih. Salah satu varietas yang diproduksi PT. BISI International Tbk adalah benih jagung varietas C-23, dimana varietas tersebut tergolong baru, dan juga di Desa Ngancar petani mitra banyak yang menanam benih jagung varietas C-23 serta didaerah tersebut juga ada sebagian petani mitra yang beralih atau tidak menggunakan benih jagung varietas C-23 tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis atribut-atribut yang menjadi pertimbangan petani mitra dalam menggunakan benih jagung varietas C-23 PT. BISI International Tbk, (2) Menganalisis sikap petani mitra terhadap benih jagung varietas C-23 PT. BISI International Tbk, (3) Menganalisis pengaruh norma subjektif perilaku petani mitra terhadap keputusan penggunaan benih jagung varietas C-23 PT. BISI International Tbk, (4) Menganalisis maksud perilaku petani mitra terhadap penggunaan benih jagung varietas C-23 PT. BISI International Tbk. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan di Desa Ngancar Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Lokasi tersebut dipilih karena salah satu sentra penghasil jagung di Wilayah Jawa Timur dan petani di Daerah tersebut banyak yang bekerjasama dengan PT. BISI International Tbk khusunya usahatani jagung varietas C-23. Metode penentuan responden adalah dengan sampel yang dilakukan dengan metode probability sampling, teknik pengambilan secara simple random sampling dan penentuan jumlah sampel berdasarkan rumus Slovin sebanyak 100 responden. Analisis data secara deskriptif berisi deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, jumlah anggota keluarga, pekerjaan, tingkat pendidikan, pendapatan per panen dan alasan menggunakan benih. Analisis data secara kuantitatif menggunakan metode analisis Cochran Q Test untuk mengetahui atribut yang dipertimbangkan, analisis model sikap dan maksud perilaku petani mitra menggunakan metode Multiciri Fishbein dan Theory of Reasoned Action. Hasil uji atribut dengan Cochran Q Test didapatkan bahwa atribut yang dipertimbangkan sebanyak 10 yaitu Harga, Kadaluarsa, Kemasan, Tahan Hama ii Penyakit Tanaman (HPT), Tahan Rebah, Hasil Panen, Stok Benih, Penanganan Keluhan,Warna Benih dan Berat Tongkol. Berdasarkan model Sikap Fishbein menunjukkan bahwa sikap petani mitra terhadap benih jagung varietas C-23 terbanyak adalah sikap “netral” sebanyak 63 orang (63%). Berdasarkan hasil perhitungan pengaruh orang lain sebagai referensi yang relevan menunjukkan tingkatan pengaruh norma subjektif bagi rata-rata responden didominasi oleh pengaruh dari kelompok tani atau Contract Grower (CGR). Berdasarkan analisis model Sikap Beralasan (Theory of Reasoned Action) menunjukkan bahwa maksud perilaku responden terhadap benih jagung varietas C-23 terbanyak adalah “ragu-ragu untuk menggunakan” sebanyak 62 orang (62%), bila dihubungkan dengan hasil analisis sikap petani mitra maka disimpulkan bahwa sikap netral selalu diikuti dengan tindakan ragu-ragu untuk menggunakan, begitu juga pada sikap negatif selalu diikuti dengan tindakan penolakan dan pada sikap positif diikuti dengan tindakan bermaksud menggunakan benih tersebut. sedangkan untuk hasil perhitungan sikap maksud perilaku secara keseluruhan didapatkan nilai W1 = 0,48 (48%) dan W2 = 0,52 (52%), hal tersebut berarti kecenderungan sikap maksud perilaku petani mitra lebih dikarenakan faktor pengaruh orang lain dibandingkan faktor kepercayaan (bi) dan evaluasi (ei). Kesimpulan dari penelitian ini adalah atribut yang dipertimbangkan yaitu harga, kadaluarsa, kemasan, tahan hama penyakit tanaman (HPT), tahan rebah, hasil panen, stok benih, penanganan keluhan, warna benih dan berat tongkol. Kemudian berdasarkan analisis sikap bahwa rata-rata sikap petani mitra terhadap benih jagung varietas C-23 adalah “netral”. Lalu norma subjektif bagi rata-rata responden didominasi oleh pengaruh kelompok tani atau CGR serta analisis Sikap beralasan (Theory Reasoned Action) didapatkan hasil bahwa rata-rata maksud perilaku responden terhadap benih jagung varietas C-23 adalah ragu-ragu untuk menggunakan dan kecenderungan sikap terhadap perilaku menggunakan benih jagung varietas C-23 lebih dikarenakan faktor norma subjektif dari pada faktor sikap terhadap perilaku. Saran dari penelitian ini adalah Perusahaan diharapkan mempertahankan kualitas atribut benih jagung varietas C-23, agar petani dapat mempertimbangkan atribut dari benih tersebut, serta untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penenelitian yang lebih mendalam tentang teori perilaku terencana (Theory of Planned Behaviour) yang tidak terbatas pada penelitian sikap terhadap objek dan perilaku.