Analisis Daya Saing Ekspor Pisang (Musa Paradiaca L.) Indonesia Di Pasar ASEAN Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Main Author: | Hidayati, TriNur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131424/1/3._Bab_I_-_VI.pdf http://repository.ub.ac.id/131424/2/2._Kata_Pengantar.pdf http://repository.ub.ac.id/131424/2/1._Cover_%2B_Lembar_Persetujuan.pdf http://repository.ub.ac.id/131424/3/PUBLIKASI_JURNAL.pdf http://repository.ub.ac.id/131424/4/4._Lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/131424/ |
Daftar Isi:
- Perdagangan internasional adalah suatu kegiatan perdagangan barang atau jasa dari negara asal yang melintasi batas wilayah perbatasan menuju negara tujuan untuk melakukan perdagangan barang ataupun jasa, tenaga kerja serta teknologi yang berasal dari negara asal (Waluya, 2013). Perdagangan internasional menjadi salah satu aspek penting untuk menggerakkan perekonomian negara. Tujuan yang mendorong terjadinya perdagangan internasional yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang akan diperoleh kedua belah pihak sebagai pelaku perdagangan. Berkaitan dengan perdagangan internasional, peluang sekaligus tantangan Indonesia untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional. Menurut Daryanto 2008, daya saing merupakan kemampuan perekonomian nasional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Indonesia merupakan salah satu negara produsen pisang di ASEAN. Tingginya produksi pisang Indonesia dapat menjadi peluang dalam perdagangan pisang di pasar internasional khususnya negara ASEAN. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis spesialisasi perdagangan pisang Indonesia di pasar ASEAN, (2) Menganalisis daya saing komparatif komoditas pisang Indonesia di pasar ASEAN, (3) Menganalisis daya saing kompetitif komoditas pisang Indonesia di pasar ASEAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Data yang digunakan berupa data time series dan dimulai dari tahun 1994 – 2013. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ISP (Indeks Spesialisasi Perdagangan), RCTA (Revealed Comparative Trade Advantage) dan XCi (Export Competitiveness Indeks). ISP digunakan untuk menganalisis spesialisasi perdagangan pisang di pasar ASEAN. Sedangkan RCTA dan XCi digunakan untuk menganalisis daya saing komoditas pisang di pasar ASEAN. Penelitian ini membandingkan daya saing perdagangan pisang antara negara Indonesia, Thailand, Filipina dan Malaysia. Hasil penelitian tentang daya saing pisang Indonesia di pasar ASEAN antara lain: 1. Spesialisasi perdagangan pisang Indonesia memiliki nilai rata-rata ISP sebesar 0,029 yang dapat diartikan bahwa Indonesia berada pada tahap pertumbuhan dan cenderung sebagai pengekspor dari komoditas pisang. Posisi daya saing pisang Indonesia masih berada dibawah Filipina, Malaysia dan Thailand. 2. Daya saing komparatif Pisang Indonesia pada periode 1994 – 2013 memiliki nilai rata-rata RCTA lebih besar dari nol yaitu sebesar 0.0029. Posisi daya saing komparatif pisang Indonesia berada pada peringkat keempat setelah Filipina (2,3194), Malaysia (1,8835) dan Thailand (0,0076). 3. Daya saing kompetitif Pisang Indonesia pada periode 1994-2013 memiliki kemampuan trend yang dapat menguat di pasar internasional. Posisi daya saing kompetitif pisang Indonesia (4,550), Thailand (2,684), Filipina (1,561) dan Malaysia (1,543). ii Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peningkatkan spesialisasi perdagangan dapat dilakukan dengan meningkatkan produksi dan kualitas pisang serta menyediakan informasi terkait kualitas pisang yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Peningkatkan daya saing komparatif dapat dilakukan dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan dengan menanam varietas unggul pisang Indonesia dan menerapkan perbaikan teknologi dalam budidaya pisang. Ekstensifikasi dilakukan dengan meningkatkan luas areal tanam pisang dengan menggunakan lahan tidur yang belum digunakan sebagai lahan perkebunan tanaman pisang. Sedangkan untuk meningkatkan daya saing kompetitif, pemerintah perlu membidik pasar-pasar baru yang potensial bagi ekspor pisang Indonesia dan perlu mengikuti pameran dagang baik nasional maupun internasional untuk dapat mempromosikan jenis pisang lokal yang dapat menjadi produk ekspor yang mampu bersaing di pasar perdagangan pisang ASEAN.