Partisipasi Petani Wanita Pada Kelompok Wanita Tani Jaya Putri Dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga (Studi Di Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur)
Main Author: | Simanjuntak, BasaUli |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131422/ |
Daftar Isi:
- Salah satu upaya dalam mengurangi permasalahan kemiskinan yaitu melakukan pembangunan dalam bidang pertanian. Upaya ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pembinaan kepada masyarakat atau petani. Namun upaya pembangunan ini masih kurang dirasakan oleh kaum perempuan karena selama ini kaum perempuan hanya dianggap sebagai ibu rumah tangga dan bukan agen pembangunan karena tidak diberi kesempatan dan akses untuk mengaktualisasikan diri. Berdasarkan berbagai hasil penelitian membuktikan bahwa perempuan menjadi bagian penting dari tenaga kerja di sektor pertanian dan mampu memberikan perubahan positif terhadap pendapatan rumah tangga petani. Berdasarkan hal ini maka perlu dibentuk komunitas petani wanita yang biasa disebut dengan Kelompok Wanita Tani (KWT). Pembentukan KWT ini sudah dilakukan diberbagai daerah sentra produksi pertanian. Salah satu daerah tersebut adalah Desa Pagung yaitu salah satu sentra produksi padi yang berada di Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Desa Pagung memiliki suatu kelompok wanita tani yang dinamakan, Kelompok Wanita Tani Jaya Putri. KWT ini dibentuk untuk memberi kesempatan bagi petani wanita yang ada di Desa Pagung dalam pengembangan skill. Selain itu juga diharapkan mampu mempengaruhi kesejahteraan perempuan (petani wanita) itu sendiri dan kesejahteraan rumah tangga khususnya dalam bidang ekonomi melalui peningkatan produksi usahatani padi yang dikelola keluarga. Namun masih belum semua petani wanita anggota KWT mau berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok dan juga masih ada petani wanita di Desa Pagung yang belum bergabung dengan KWT ini. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi petani wanita dalam kegiatan KWT dan hubungan faktor-faktor sosial ekonomi dengan tingkat partisipasi petani wanita, serta untuk mengetahui perbandingan tingkat biaya, penerimaan dan rata-rata pendapatan usahatani padi yang diperoleh petani wanita anggota dan bukan anggota Kelompok Wanita Tani Jaya Putri. Penelitian dilakukan di Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri dengan penentuan lokasi secara purposive dengan pengambilan sampel secara Cluster Random Sampling. Penentuan jumlah sub-populasi didasarkan pada informasi dari key informan. Sub-populasi pertama pada penelitian ini adalah petani wanita anggota KWT Jaya Putri yang berusahatani padi yang berjumlah 123 orang dan sub-populasi kedua yang tidak bergabung dengan KWT Jaya Putri berjumlah 14 orang. Berdasarkan perhitungan penentuan sampel yang dilakukan secara proporsional menggunakan rumus Slovin, diperoleh sebanyak 33 orang untuk sub-populasi pertama dan sub-populasi kedua sebanyak 11 orang. Metode analisis yang digunakan yaitu; (1) analisis deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan KWT Jaya Putri dan mendeskripsikan partisipasi petani wanita pada tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta pemanfaatan hasil yang dibantu dengan Skala ii Likert dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani wanita; (2) analisis kuantitatif yaitu pertama analisis Khai Kuadrat untuk menganalisis hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani pada kegiatan KWT, kedua Analisis Pendapatan Usahatani untuk menganalisis pendapatan usahatani padi petani wanita anggota dan non anggota KWT, dan ketiga Uji Beda Rata-rata untuk menganalisis perbedaan antara pendapatan petani anggota KWT dan non anggota. Partisipasi petani wanita pada beberapa tahap kegiatan di KWT Jaya Putri termasuk dalam kategori tinggi. Artinya petani wanita sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk terlibat dalam setiap kegiatan-kegiatan KWT Jaya Putri. Pada tahap perencanaan termasuk dalam kategori sedang dikarenakan pengetahuan dan keterampilan petani wanita yang masih kurang dalam kegiatan pada tahap perencanaan sehingga cenderung menyerahkan tugas perencanaan pada pengurus KWT Jaya Putri. Partisipasi petani pada tahap pelaksanaan termasuk kategori tinggi. Artinya petani wanita sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk terlibat dalam pelaksanaan setiap kegiatan-kegiatan KWT. Partisipasi petani wanita pada tahap evaluasi tergolong sedang yang menunjukkan bahwa petani masih memiliki memberikan perhatian yang kurang terhadap monitoring dan evaluasi demi kontinuitas keberhasilan kegiatan kelompok. Partisipasi petani wanita pada tahap penerimaan manfaat tergolong sedang dikarenakan pengetahuan petani wanita yang masih kurang sehingga masih ada rasa takut dalam memanfaatkan fasilitas atau hasil dari kegiatan yang dijalankan. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani wanita dalam kegiatan KWT Jaya Putri adalah usia, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga dan jenis pekerjaan lainnya. Sedangkan faktor lamanya petani wanita tinggal di Desa Pagung belum tentu menentukan keaktifannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan KWT. Hasil dari analisis usahatani didapatkan bahwa biaya total yang dikeluarkan oleh petani wanita anggota KWT lebih besar yaitu sebesar Rp 11.798.173, sedangkan pada petani wanita non anggota KWT total biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 15.186.709. Untuk hasil penerimaan dari usahatani padi diperoleh sebesar Rp 19.710.00 untuk petani wanita anggota KWT dan Rp 18.281.818 yang diperoleh petani wanita non anggota KWT. Berdasarkan perhitungan penerimaan dikurangi biaya maka diperoleh pendapatan yang diperoleh petani wanita anggota KWT adalah sebesar Rp 7.911.827 dan pendapatan yang diperoleh petani wanita non anggota KWT adalah sebesar Rp 3.095.109. Dari data ini diperoleh bahwa pendapatan yang diperoleh petani wanita anggota KWT lebih besar dibandingkan pendapatan yang diperoleh petani wanita non anggota KWT. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat disampaikan adalah; (1) agar pengurus KWT maupun petugas PPL setempat semakin aktif dalam upaya meningkatkan lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani wanita dalam tahapan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta pemanfaatan hasil; (2) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi petani wanita dalam kegiatan KWT perlu dipertimbangkan lagi untuk upaya meningkatkan kesadaran petani wanita untuk berpartisipasi aktif dalam program kerja KWT; (3) untuk petani wanita yang tidak bergabung dalam KWT Jaya Putri sebaiknya bergabung dengan KWT karena selain mendapatkan kesempatan untuk mengaktualisasikan diri, kegiatan KWT ini juga memberikan manfaat untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.