Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan Apel (Studi Kawasan Agropolitan Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan)

Main Author: Firaningtyas, Berliani
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131415/
Daftar Isi:
  • Kecamatan Tutur adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Pasuruan di Jawa Timur yang masuk dalam kawasan agropolitan. Kecamatan Tutur memiliki potensi produk pertanian seperti komoditas hortikultura dan komoditas pangan. Salah satu komoditas hortikultura yang menjadi unggulan Kecamatan Tutur adalah apel. Apel dari Kecamatan Tutur terdiri dari tiga varietas yaitu rome beauty, manalagi, dan anna. Namun, keberadaan Kecamatan Tutur sebagai sentra produksi apel belum populer karena mayoritas masyarakat Indonesia lebih mengenal buah apel sebagai ikon Kota Batu dan Malang. Budidaya tanaman apel di kawasan agropolitan Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan belum menerapkan Good Agricultural Practices (GAP). Good Agricultural Practices (GAP) berguna untuk melindungi konsumen dengan menghasilkan produk pertanian yang aman, sehat dan memberikan keuntungan ekonomi bagi petani. Penerapan GAP dikalangan petani tidak terlepas dari modal. Modal yang dimiliki oleh petani dalam menjalankan usahataninya masih terbatas. Petani yang tidak memiliki modal meminjam dari bank secara kredit dengan suku bunga yang relatif tinggi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor lingkungan internal dan eksternal komoditas unggulan apel di Kawasan Agropolitan Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Tujuan kedua menganalisis alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh Kabupaten Pasuruan dalam mengembangkan pertanian apel di Kecamatan Tutur. Penelitian dilakukan di 5 desa yang menjadi sentra produksi apel di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, yaitu Desa Blarang, Kayukebek, Andonosari, Wonosari, dan Pungging. Penelitian ini menggunakan alat analisis matriks internal-eksternal, matriks IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary), matriks EFAS (Eksternal Strategic Factors Analysis Summary), matriks SWOT, dan matriks QSPM (Quantitative Strategy Planning Matriks). Faktor lingkungan internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh komoditas unggulan apel di Kecamatan Tutur. Faktor kekuatan utama mengikuti pameran-pameran diluar daerah, sedangkan faktor kelemahan utama kelompok tani kurang aktif. Faktor lingkungan eksternal berupa peluang dan ancaman yang dapat mempengaruhi pengembangan komoditas unggulan apel di Kecamatan Tutur. Faktor peluang utama perkembangan teknologi informasi, sedangkan faktor ancaman utama impor komoditas apel. Strategi yang terpilih menjadi prioritas, yaitu menjaga kualitas apel dengan menerapkan GAP dan SOP budidaya apel di tingkat petani untuk menghadapi pasar bebas. Saran bagi para petani yang telah mengikuti Sekolah Lapang GAP/SOP sebaiknya menerapkan pada lahan usahataninya dan berbagi pengetahuan dengan petani yang tidak mengikuti sekolah lapang mengenai GAP/SOP tanaman apel. Sehingga seluruh petani dapat menjaga kelestarian lingkungan dan menghasilkan produk yang aman dikonsumsi.