Analisis Persepsi Kualitas Merek (Brand Perceived Quality) Benih Jagung Hibrida Menurut Petani (Kasus Pada Usahatani Jagung Di Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri)
Main Author: | Masifak, Baharudin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131413/ |
Daftar Isi:
- Tanaman pangan terdiri dari dua kelompok besar yaitu pertanian padi dan pertanian palawija. Tanaman palawija dapat digunakan sebagai komoditas pengganti beras dan sebagai salah satu upaya diversifikasi pangan. Pengembangan tanaman palawija diarahkan untuk pemantapan katahanan pangan dan pengentasan kemiskinan. Salah satu tanaman palawija yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia adalah tanaman jagung. Jagung merupakan komoditas palawija utama di Indonesia ditinjau dari aspek pengusahaan dan penggunaan hasilnya, yaitu sebagai bahan baku pangan dan pakan. Jawa Timur merupakan provinsi dengan produksi jagung tertinggi di Indonesia. Secara umum tingkat produktivitas jagung di Jawa Timur masih rendah yaitu masih mencapai 4,9 ton/ha. Sedangkan apabila dibandingkan dengan potensi jagung menurut hasil penelitan dari pihak terkait potensi hasil berkisar 6-10 ton/ha tergantung pada kondisi lahan dan penerapan teknologinya. Salah satu upaya peningkatan produktivitas jagung adalah menggunakan benih jagung hibrida yang berdaya hasil tinggi. Permintaan benih jagung hibrida yang terus meningkat setiap tahun menyebabkan persaingan antar perusahaan benih di Indonesia semakin tinggi. Hal tersebut mendorong produsen untuk meningkatkan kualitas produk agar lebih diminati oleh konsumen. Setiap petani jagung mempunyai persepsi tersendiri terhadap benih jagung hibrida berdasarkan informasi ataupun pengalaman yang diperoleh. Persepsi petani terhadap benih jagung hibrida akan mempengaruhi keputusan pembelian. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk mengetahui persepsi petani terhadap benih jagung hibrida untuk mengetahui bagaimana kualitas benih jagung yang diharapkan oleh petani. Selain itu persepsi petani memberikan keuntungan bagi perusahaan, diantaranya yaitu alasan untuk membeli, diferensiasi, penetapan harga premium, perlakuan khusus, dan perluasan lini produk. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang dipertimbangkan oleh petani jagung terhadap benih jagung hibrida Pertiwi dan Pioneer, (2) menganalisis persepsi kualitas benih jagung hibrida Pertiwi dan Pioneer menurut petani jagung. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif yang berupa uji Cochran Q dan Importance Performance Analysis (IPA), sedangkan uji instrumen kuisioner yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Berdasarkan hasil uji Cochran Q terdapat 10 atribut yang dipertimbangkan oleh petani terhadap benih jagung hibrida Pertiwi, yaitu atribut merek, kemasan, label, harga, tinggi tanaman, tahan rebah, tahan serangan OPT, kemudahan memperoleh informasi, kemudahan memperoleh benih, dan produktivitas jagung. Sedangkan untuk benih jagung hibrida Pioneer, terdapat 9 atribut yang dipertimbangkan oleh petani, antara lain label, harga, daya tumbuh, tahan rebah, tahan serangan OPT, benih bermutu, kemudahan memperoleh informasi, kemudahan memperoleh benih, dan produktivitas jagung. Selanjutnya berdasarkan ii analisis menggunakan Importance Performance Analysis (IPA) diperoleh hasil bahwa atribut benih jagung hibrida Pertiwi yang termasuk dalam kuadran prioritas utama untuk diperbaiki adalah atribut tahan rebah. Atribut yang termasuk dalam kuadran pertahankan prestasi, yaitu atribut harga, tahan serangan OPT, kemudahan memperoleh benih, dan produktivitas jagung. Atribut yang tergolong dalam kuadran prioritas rendah adalah atribut kemasan dan label. Sedangkan atribut yang memiliki kinerja berlebihan adalah atribut merek dan kemudahan memperoleh informasi. Atribut benih jagung hibrida Pioneer yang termasuk dalam kategori prioritas utama dalam perbaikan adalah atribut harga, tahan serangan OPT, dan kemudahan memperoleh benih. Atribut yang termasuk dalam kategori pertahankan prestasi yaitu atribut daya tumbuh, tahan rebah, dan produktivitas jagung. Selanjutnya atribut yang masuk dalam kuadran prioritas rendah adalah atribut label, sedangkan atribut yang memiliki kinerja berlebihan adalah atribut benih bermutu.