Analisis Pendekatan Target Costing Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Wingko Babat Di Umkm Rumah Wingko Babat Cap Pohon Kelapa, Kec. Tembalang, Kota Semarang
Main Author: | Arifiana, Adilla |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13141/1/ADILLA%20ARIFIANA.pdf http://repository.ub.ac.id/13141/ |
Daftar Isi:
- UMKM Rumah Wingko Babat Cap Pohon Kelapa merupakan badan usaha yang berdiri sejak tahun 2016 dan memproduksi wingko babat khas Semarang. UMKM Rumah Wingko Babat Cap Pohon Kelapa merupakan pemasok makanan ringan wingko babat untuk konsumen yang berada di Semarang. Harga jual yang telah ditetapkan UMKM Rumah Wingko Babat Cap Pohon Kelapa untuk konsumen tidak dapat dinaikkan karena jika dilakukan kenaikan maka konsumen akan mencari produsen yang baru dengan harga lebih rendah. Peningkatan laba yang diharapkan oleh perusahaan tidak dapat dilakukan dengan cara menaikkan harga jual wingko babat sehingga diperlukan strategi lain yaitu mengefisiensikan biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai biaya tradisional atau biaya yang sudah ada di perusahaan agar mengetahui penyebab mahalnya biaya produksi untuk dilakukan penekanan biaya yang lebih efisien dengan metode target costing. Target costing menurut Witjaksono 2013, adalah penetapan harga pokok produk sebagai dasar penetapan harga jual sehingga target laba yang diinginkan akan tercapai. Metode ini sering digunakan dalam mengefisiensikan biaya agar laba yang diinginkan perusahaan tercapai. Target costing di UMKM Rumah Wingko Babat Cap Pohon Kelapa bertujuan untuk meningkatkan profit dengan menurunkan biaya produksi.Pengambilan data di UMKM Rumah Wingko Babat Cap Pohon Kelapa dilakukan sejak April 2017. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur dari penelitian terdahulu. Berdasarkan perhitungan terdapat selisih penggunaan biaya sesudah dan sebelum menggunakan metode target costing. Perhitungan sebelum menggunakan target costing didapat nilai sebesar Rp.64.685.000 sedangkan biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan metode target costing yaitu Rp. 59.408.000. Biaya tradisonal lebih tinggi ketimbang biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan metode target costing. Rekayasa nilai yang dilakukan untuk menekan biaya tradisional agar tercapai laba yang diinginkan yaitu mengurangi penggunaan kemasan pada wingko babat dan brosur cetak untuk pemasaran Kemasan yang terdapat dalam satu box wingko terdapat dua lapis plastik dimana pada rekayasa nilai ini dikurangi satu penggunaan plastik. Plastik yang digunakan yaitu pada bagian wingko babat dikemas per 10 wingko babat untuk satu box wingko babat. Cara mengurangi biaya pemasaran adalah dengan menguranig biaya percetakan brosur. Jumlah brosur yang dicetak dari 255 lembar brosur perbulan dapat dikurangi sampai 195 lembar brosur per bulan. Total pengurangan jumlah brosur tersebut dapat memningkatkan profit dari UMKM Rumah Wingko Babat Cap Pohon Kelapa. Margin profit yang dicapai pada rekayasa nilai ini sebesar 35,2 % dimana target laba sudah tercapai dengan harapan perusahaan sebesar 35 %. ii Biaya standard yang telah ditentukan perusahaan lebih tinggi daripada biaya yang dihitung menggunakan metode target costing. Hal ini menunjukkan bahwa perhitungan menggunakan metode target costing lebih efisien. Perhitungan target costing dapat digunakan sebagai acuan biaya yang akan dikeluarkan untuk periode berikutnya oleh UMKM Rumah Wingko Babat Cap Pohon Kelapa. Pencapaian laba yang diharapkan dapat diperoleh meskipun tidak menaikkan harga jual produk wingko babat dengan menggunakan perhitungan target biaya asalkan biaya yang dikeluarkan tidak melebihi target yang telah ditentukan. UMKM Rumah Wingko Babat Cap Pohon Kelapa diharapkan melakukan pengurangan penggunaan kemasan agar target laba tercapai untuk periode berikutnya.