Analisis Daya Saing Ekspor Tomat Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (Mea)

Main Author: Fitri, Tarlita
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131390/
Daftar Isi:
  • ASEAN Economy Community (AEC) atau yang biasa disebut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah ditetapkan sejak tanggal 1 januari 2015. Tujuan dari penetapan MEA adalah untuk meningkatkan daya saing dan perekonomian ASEAN agar bisa bersaing dengan negara – negara di dunia, khusunya negara China dan negara India. Salah satu yang menjadi prioritas untuk meningkatkan perekonomian dalam kawasan ASEAN yaitu dari sektor pertanian. Tomat adalah salah satu komoditas yang sudah diakui dalam perdagangan bebas kawasan ASEAN. Indonesia adalah negara yang menempati posisi pertama dalam produksi tomat di kawasa ASEAN. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis spesialisasi perdagangan tomat Indonesia di pasar ASEAN (2) menganalisis daya saing komparatif komoditas tomat Indonesia di pasar ASEAN, (3) menganalisis daya saing kompetitif komoditas tomat Indonesia di Pasar ASEAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder sebanyak 20 tahun (1994-2013), dan penelitian ini melihat perkembangan ekspor-impor dibeberapa negara ASEAN. Penelitian ini mengunakan metode kuantitatif dengan data sekunder selama20 tahun (1994-2013). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ISP (Indeks Spesialisasi Perdagangan) yaitu metode yang digunakan untuk mengukur spesialisasi perdagangan tomat tiga negara pengekspor tomat di kawasan ASEAN, RCTA (Revealed Comparative Trade Advantage) yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis daya saing dari segi keunggulan komparatif tomat tiga negara pengekspor dikawasan ASEAN, dan Xci (Export Competitivness Index) adalah metode yang digunakan untuk menganalisis daya saing tomat dari segi keunggulan kompetitif dalam kawasan ASEAN. Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki spesialisasi perdagangan tomat, hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis ISP yang mencapai 0,89. Perdagangan tomat Indonesia pada periode 1994 sampai 2013 termasuk pada tahap kematangan dan Indonesia mempunyai spesialisasi perdagangan tomat yang lebih unggul dibandingkan Malyasia (0,61) dan Thailand (0,87). Hasil analisis RCTA menghasilkan bahwa tomat Indonesia yaitu 0,75. Dengan demikian Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam hal perdagangan tomat di kawasan ASEAN. Indonesia memiliki daya saing dari segi keunggulan komparatif yang lebih kuat dibandingkan Thailand (0,08), dan Indonesia mempunyai daya saing dari keunggulan komparatif yang lebih lemah dibandingkan Malaysia(37,84). Hasil analisis Xci tomat Indonesia memiliki tren perkembangan pasar tomat yang meningkat dalam kawasan ASEAN. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis Xci Indonesia yang mencapai 1,216. Indonesia mempunyai keunggulan kompetitif lebih tinggi dari pada Malaysia (0,924) dan lebih rendah dibandingkan Thailand (1,217). Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, Indonesia perlu mempertahankan dan meningkatkan volume dan nilai ekspor tomat melaluipeningkatan kualitas dan perencanaan kuantitas tomat Indonesia. ii Kemudian pemerintah perlu mengadakan dan memfasilitasi kegiatan usahatani tomat.