Respon Petani Terhadap Program Upaya Khusus (Upsus) Percepatan Swasembada Pangan Melalui Peningkatan Produksi Padi Di Desa Kuwik, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri
Main Author: | Ilma, Qur`anul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131386/ |
Daftar Isi:
- Kemampuan sumber daya yang ada di Indonesia sangat mendukung untuk kegiatan usahatani, sehingga negara Indonesia disebut sebagai negara agraris. Sektor pertanian memiliki peran dalam penyediaan bahan pangan dan mencukupi kebutuhan bahan baku sektor industri. Kemampuan masyarakat serta kondisi lingkungan yang mendukung kegiatan produksi produk-produk pertanian belum dibarengi dengan kemampuan negara Indonesia dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Kondisi tersebut membuat negara Indonesia melakukan impor guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Kegiatan impor bahan pangan, khususnya beras merupakan strategi jangka pendek dan dalam jangka panjang pemerintah perlu melakukan pengembangan dan usaha dalam meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah indonesia dalam melakukan peningkatan produksi dan pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri adalah mengeluarkan kebijakan dalam bidang pertanian. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sebagai upaya untuk mencapai swasembada pangan adalah melalui kebijakan pembangunan pertanian dalam Program Upaya Khusus Percepatan Swasembada Pangan melalui peningkatan produksi padi. Program dilakukan di seluruh wilayah indonesia. Salah satu lokasi pelaksanaan program adalah Desa Kuwik, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri. Keberadaan program diharapkan dapat meningkatkan produksi padi secara berkelanjutan dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Petani sebagai sasaran dalam pelaksanaan program merupakan faktor penting penentu keberlanjutan program, oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian mengenai respon petani terhadap program serta hubungannya dengan faktor-faktor sosial ekonomi yang dimiliki oleh petani. Adapun pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pelaksanaan Program Upaya Khusus Percepatan Swasembada Pangan Di Desa Kuwik Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri, 2) Bagaimana respon petani padi terhadap Program Upaya Khusus Percepatan Swasembada Pangan melalui peningkatan produksi padi, 3) Bagaimana hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi petani padi dengan respon yang diberikan. Sedangkan tujuan dari penelitian adalah: 1) Mendeskripsikan pelaksanaan Program Upaya Khusus Percepatan Swasembada Pangan yang ada Di Desa Kuwik Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri, 2) Menganalisis respon petani padi terhadap Program Upaya Khusus Percepatan Swasembada Pangan melalui peningkatan produksi padi, 3) Menganalisis hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi petani padi dengan respon yang diberikan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah gabungan atau kombinasi antara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kombinasi yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan bantuan kuantitatif. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang memberikan fakta-fakta, gejala atau kejadian secara i sistematis dan akurat mengenai sifat populasi pada daerah yang diteliti. Pada penelitian ini digunakan gabungan antara kualitatif dan kuantitatif guna memperoleh pemahaman terbaik mengenai respon petani dan hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi petani dengan respon yang diberikan. Metode pengumpulan data dalam penelitian dilakukan secara langsung menggunakan wawancara terstruktur kepada 32 petani responden dan wawancara mendalam kepada 10 informan dan key informan. Selain itu, dilakukan observasi dan pengumpulan data sekunder dari lembaga-lembaga terkait untuk memperoleh data penunjang. Metode analisis data untuk mengetahui respon petani dilakukan analisis deskriptif kualitatif dengan skoring menggunakan skala likert dan untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi dengan respon petani menggunakan koefisien korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu persiapan yang meliputi sosialisasi tingkat kecamatan dan sosialisasi tingkat kelompok tani, pelaksanaan meliputi pemilihan lokasi pelaksanaan, pelaksana program, penanaman dengan pola tanam jajar legowo, pemeliharaan dan tahap evaluasi. Respon petani terhadap pelaksanaan program tergolong tinggi, hal ini menunjukkan bahwa petani menerima keberadaan program dan setuju dengan anjuran yang ada dalam program. Respon petani yang tinggi ditunjukkan oleh tingginya skor pengetahuan 26,5 (88,3%), skor sikap 21,6 (80%) dan skor keterampilan 10,5 (87,5%) petani padi yang mengikuti program. Penelitian menggunakan df=30, maka nilai t-tabel adalah 2,04. Respon yang diberikan oleh petani berhubungan, bersifat searah dan nyata pada 3 variabel faktor sosial ekonomi, yaitu usia dengan koefisien korelasi sebesar 0,5 dan (t-hitung>t-tabel; 3,16>2,04), pendidikan dengan koefisien korelasi sebesar 0,4 dan (t-hitung>t-tabel; 2,39>2,04), serta kontak dengan penyuluh dengan koefisien korelasi sebesar 0,6 dan (t-hitung>t-tabel; 4,11>2,04). Variabel luas lahan dan status lahan memiliki hubungan yang sangat rendah bahkan tidak berhubungan dengan respon yang diberikan oleh petani, dengan koefisien korelasi luas lahan sebesar 0,2 dan (t-hitung<t-tabel; 1,118<2,04), sedangkan status lahan memiliki koefisien korelasi sebesar -0,11 dan (t-hitung<t-tabel; -0,605<2,04). Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat diberikan adalah: 1) Petani sebaiknya diikutsertakan dalam kegiatan evaluasi untuk mengetahui lebih lanjut kelebihan dan kekurangan program yang telah dijalankan, 2) Tingginya respon petani sebaiknya dijaga dengan baik dan konsisten melalui proses penerapan atau pelaksanaan program, 3) Kontak antara petani dan penyuluh sebaiknya dijaga atau ditingkatkan, agar respon petani dapat semakin tinggi dan petani lebih terbuka terhadap hal-hal baru.