Analisis Kesadaran Merek (Brand Awareness) Terhadap Produk Benih Padi Bersertifikat Menurut Petani (Kasus Di Desa Sumberharjo Kecamatan Sumberrejo – Bojonegoro)
Main Author: | Anggara, HeruSyahrifal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131384/ |
Daftar Isi:
- Dalam konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi sebab benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimum dengan sarana teknologi yang maju. Sering petani mengalami kerugiaan yang tidak sedikit, baik biaya, maupun waktu yang berharga akibat penggunaan benih yang bermutu jelek, walaupun pertumbuhan dan produksi tanaman sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim dan cara bercocok tanam tetapi tidak boleh diabaikan pentingnya pemilihan kualitas benih yang dipergunakan (Sutopo, 1988). Dalam kegiatan budi daya tanaman, benih menjadi salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan. Penggunaan benih bermutu akan mengurangi risiko kegagalan budi daya karena benih bermutu akan mampu tumbuh baik pada kondisi lahan yang kurang menguntungkan, bebas dari serangan hama dan penyakit terbawa benih (seed born disease). Berbagai merek benih padi yang diproduksi oleh beberapa perusahaan telah beredar dipasaran, antara lain merek benih padi bersertifikat PT. Petrokimia Gresik, merek benih padi bersertifikat PP Kerja Boyolali, merek benih padi bersertifikat PP Kerja Banyuwangi, merek benih padi bersertifikat PT. Agri Makmur Pertiwi, merek benih padi bersertifikat PT. Pertani, merek benih padi bersertifikat PT. Sang Hyang Seri, benih padi merek PB. Padi Mas, benih padi merek Saprotan Benih Utama, benih padi merek PB. MT Kerja dan benih padi merek Nusantara. Dengan banyaknya merek benih padi yang telah diproduksi dan beredar di pasar memberikan alternatif pilihan bagi petani. Petani sebagai konsumen memiliki persepsi tersendiri terhadap berbagai macam merek benih padi dipasaran. Persepsi tersebut yang harus diketahui oleh pemasar dalam memasarkan benih padi yang sesuai dengan harapan petani. Petani dalam membeli benih selalu memperhatikan atribut–atribut yang dapat mendukung produk yang akan dipilih. Atribut tersebut dalam persepsi konsumen memiliki tingkatan dalam kesadaran produk tersebut. Semakin baik nilai dari atribut yang dimiliki produk, maka semakin tinggi juga persepsi petani terhadap kesadaran tentang produk tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan 12 atribut merek benih padi bersertifikat. Atribut-atribut tersebut antara lain nama merek, harga , bahan pengemas, warna kemasan, ukuran kemasan, label, kualitas, ketersediaan produk, kadaluarsa, jenis promosi, umur panen, nama baik perusahaan. Pengukuran atribut merek-merek benih padi dilakukan dengan menggunakan uji cochran Q untuk mendapatkan atribut-atribut yang dipertimbangkan oleh petani. Selanjutnya atribut-atribut terpilih yang dipertimbangkan oleh petani digunakan untuk mengukur kesadaran merek berbagai merek benih padi. Pengukuran terhadap atribut-atribut yang digunakan untuk menganalisis kesadaran merek diukur dengan skala likert (1-5). Adapun jumlah posisi merek-merek benih padi dalam benak petani diperoleh dari penjumlahan skor yang didapatkan dari skala likert tersebut yang dimasukkan kedalam interval total skor. Dengan demikian dapat diketahui apakah petani yang ii ada telah memiliki tingkatan kesadaran merek yang paling tinggi yaitu top of mind (puncak pikiran), brand recall (mengingat kembali terhadap merek), brand recognition (pengenalan merek), dan unware of brand (tidak menyadari merek). Setelah menguji atribut-atribut menggunakan Coqhran Q sebanyak 3 kali didapatkan hasil bahwa dari 12 atribut yang digunakan dalam penelitian ini, atribut-atribut yang terpilih atau yang dipertimbangkan oleh responden sebanyak 10 atribut antara lain antara lain nama merek, harga, bahan pengemas, ukuran kemasan, label, kualitas, ketersediaan produk, kadaluarsa, umur panen dan nama baik perusahaan. Sementara itu, untuk 2 atribut yaitu warna kemasan dan jenis promosi tidak dipertimbangkan oleh responden. Dari hasil penjumlahan total skor yang diperoleh petani menunjukkan bahwa kesadaran merek petani terhadap benih padi bersertifikat masih rendah. Hal ini dikarenakan hanya sedikit petani yang mampu menyebutkan dan mengingat merek benih padi secara langsung. Dari Sepuluh merek benih padi bersertifikat hanya terdapat tiga merek yang mendapatkan presentase pada posisi Top Of Mind yaitu PT. Petro Kimia Gresik 15 %, PT. Sang Hyang Seri 11,7 % dan PP. Kerja Banyuwangi 6,7%. Sedangkan tujuh merek lainnya mendapat presentase 0 % pada posisi Top Of Mind.